Babel akan Manfaatkan Lahan Bekas Tambang untuk Budi Daya Ikan Gabus dan Toman
Ekonomi dan bisnis | 15 November 2021, 14:53 WIBPANGKALPINANG, KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membudidayakan ikan gabus dan toman di lahan bekas penambangan bijih timah. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang mengatakan, ikan budidaya tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi karena mengandung berbagai protein atau albumin yang diminati masyarakat dunia.
"Protein kedua ikan ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat, terkhusus membuat sehat dan pertumbuhan fisik masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung lebih kuat, bisa tinggi, cerdas," katanya, Senin (15/11/2021), dilansir dari ANTARA.
Di samping itu, pengembangan budidaya ikan gabus dan toman ini sebagai tindaklanjut arahan dari Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Letnan Jenderal (Letjen) Purn Doni Monardo.
Baca Juga: 4 Manfaat Kesehatan dan Kandungan Nutrisi Ikan Gabus
Erzaldi menerangkan, dalam pengembangan ikan ini, Pemprov Kepulauan Babel akan menggandeng perusahaan dan juga memberdayakan masyarakat sekitar di setiap titik yang akan menjalankan program tersebut.
"Kita menggandeng Komunitas ISKA, yang ditunjuk untuk mendampingi masyarakat dalam membudidayakan dan memelihara ikan gabus dan toman ini," katanya.
Sebelumnya, Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Doni Monardo dalam kunjungannya ke Babel pada Minggu (14/11/2021), mendorong Pemprov Babel untuk menjadikan lahan bekas tambang menjadi lahan produktif.
Mereka mengusulkan beberapa tahapan, salah satunya dalam jangka pendek yakni, menjadikan lahan eks tambang untuk budidaya perikanan karena masa panennya yang singkat.
“Ikan toman ini akan diproduksi menjadi albumin. Saat ini, dunia sedang membutuhkan albumin, kandungan albumin pada ikan toman sangat tinggi. Zat ini juga sangat dibutuhkan manusia. Hal ini pasti dapat membantu masyarakat Babel," ungkapnya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara