Kenapa Harga Tes PCR Baru Turun Rp275.000? Ini Penjelasan Bio Farma
Ekonomi dan bisnis | 11 November 2021, 10:16 WIBHonesti mengungkapkan, dengan harga reagen yang Rp 90.000 itu, kontribusi produk Bio Farma (seperti mBioCov-19 dan BioVTM/Biosaliva) hanya berkisar antara 31 persen-34 persen dari seluruh komponen pelayanan pemeriksaan PCR, sedangkan komponen lainnya di luar kendali Bio Farma.
Kata Honesti, saat ini harga e-katalog yang masih tayang untuk reagen kit PCR adalah Rp 193.000 termasuk PPN, sejak Februari 2021. Kini sedang dalam proses pengajuan harga baru, yakni menjadi Rp 89.100 termasuk PPN.
Baca Juga: Biaya Tes PCR Turun Lagi? Bio Farma: Kami Yakin Masih Bisa Menurunkannya
Lebih lanjut, Honesti mengatakan, kebijakan dan penetapan tarif pemeriksaan PCR adalah kewenangan dari Kementerian Kesehatan.
Sampai saat ini, dengan harga Reagen sebesar Rp 90.000, maka harga tarif layanan PCR di Bio Farma sendiri menjadi sekitar Rp 275.000.
Namun, Honesti menekankan bahwa struktur harga tes PCR ini bisa berbeda-beda tergantung pada masing-masing laboratorium.
Sebab, ada beberapa komponen lainnya yang dapat memengaruhi harga tersebut, seperti RNA kit ekstraksi, Bahan Material Habis Pakai (BMHP), Alat Pelindung Diri (APD), serta biaya operasional maupun layanan dari masing-masing laboratorium.
“Grup Holding BUMN Farmasi pun selalu mengikuti arahan dan mendukung upaya pemerintah dengan segera menetapkan harga layanan tes swab PCR sebesar Rp275.000 untuk Pulau Jawa dan Rp300.000 di luar Pulau Jawa”, ujar Honesti.
Intinya, tambahnya, Holding BUMN Farmasi, sangat mendukung kebijakan pemerintah, dalam penetapan harga PCR.
"Dan kami akan selalu berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengetesan yang berkualitas dengan harga terjangkau," terang Honesti.
Baca Juga: Mahasiswa Demo di KPK, Tuntut Luhut dan Erick Diperiksa soal Bisnis PCR!
Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV