Indonesia Bawa Komitmen Investasi Jumbo Rp457 T dari Uni Emirat Arab
Ekonomi dan bisnis | 5 November 2021, 13:44 WIBABU DHABI, KOMPAS.TV- Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, komitmen pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyalurkan investasi di Indonesia, akan memajukan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional. Sehingga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal itu diungkapkan Erick usai menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Rabu (3/11/2021).
Dalam pertemuan yang dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju 2 dan juga jajaran menteri, serta pengusaha UEA, dinyatakan komitmen UAE untuk menyalurkan investasi ke Indonesia hingga mencapai 32,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp457 triliun.
Baca Juga: Pantau BUMN Pangan, Erick Thohir Ancam Copot Direksi yang Tak Ikut Transformasi
"Kepercayaan pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besar itu mendukung keinginan kita membangun infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang," kata Erick dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/11/2021).
"Jadi mayoritas investasi itu akan dialokasikan ke berbagai BUMN dan mendukung prioritas strategis Kementerian," tambahnya.
Dari potensi investasi 32,7 miliar dolar AS, sebanyak 18 miliar dolar AS akan dialokasikan kepada BUMN, di antaranya melalui Pertamina, PLN dan Pelindo.
Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi ketiga BUMN itu dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi.
Baca Juga: Bandara Halim Akan Ditutup, Penerbangan Dialihkan ke Soekarno-Hatta
Proyek besar yang akan digarap ketiga BUMN itu antara lain pembangunan pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan oleh PLN, revitalisasi refinery Pertamina yang akan meningkatkan kapasitas dan refineries di Indonesia, lalu pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia melalui Pelindo dan pembangunan digital competitiveness.
"Melihat minat dan komitmen besar sejumlah investor global dan negara ke Indonesia harus dijawab dengan mempersiapkan SDM kita, sebagai human capital sehingga investasi dana dan modal ini bisa mencapai sasaran. Kita juga harus membenahi biaya logistik kita yang masih tinggi," ujar Erick.
Sebelumnya, pihak UEA juga sudah pernah berinvestasi di Indonesia yaitu melalui kerja sama antara PLN dan Pertamina dengan dua BUMN milik pemerintah UEA.
Dua BUMN UEA itu adalah Masdar dan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc). Lalu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) yang telah berkomitmen melakukan investasi ke Indonesia Investment Authority (INA).
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV