Bank Mandiri Cuan Rp19,23 Triliun dan Aset Tembus Rp1.637 T
Perbankan | 28 Oktober 2021, 17:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Mandiri mengantongi laba bersih sebesar Rp19,23 triliun di kuartal-III 2021, atau main 37,1 persen di periode Januari-September 2021. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, capaian itu berhasil diraih Ban Mandiri karena penanganan Covid-19 yang baik oleh pemerintah.
Termasuk lewat masifnya program vaksinasi ke seluruh Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi konsistensi pemerintah dalam mendorong percepatan vaksinasi dan penanggulangan pandemi Covid-19. Termasuk, upaya pemerintah dan regulator melalui rangkaian kebijakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menggairahkan roda perekonomian di dalam negeri,” kata Darmawan konferensi pers, Kamis (28/10/2021).
Kenaikan laba bersih Mandiri ditopang kenaikan penyaluran kredit yang naik 16,93 persen dibanding tahun lalu. Total kredit yang disalurkan Mandiri hingga September 2021 adalah sebesar Rp1.021,6 triliun.
Baca Juga: Netizen Ramai Bahas Foto Erick Thohir Mejeng di ATM, Stafsus: Tidak Terpikir Pencapresan
Sektor commercial banking dan corporate banking berkontribusi besar dalam kredit segmen wholesale, yang tumbuh 7,93 persen, menjadi sebesar Rp533 triliun.
"Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah. Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," ujar Darmawan.
Sektor UMKM naik hingga 20,3 persen menembus Rp100,1 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri dalam 9 bulan pertama 2021 telah mencapai Rp28,46 triliun kepada lebih dari 291.000 debitur.
Baca Juga: Manajemen Sebut Dirut Garuda ke Amerika Pakai Uang Pribadi
Fokus penyaluran KUR Bank Mandiri sektor produktif seperti pertanian, perburuan dan perikanan sebesar Rp8,69 triliun serta industri pengolahan dan pertambangan senilai Rp2,3 triliun.
Bank Mandiri juga mampu memperbaiki non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri menurun 37 basis poin (bps) ke level 2,96 persen.
Total dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat dari Rp1.024 triliun pada September 2020 menjadi Rp1.214 triliun di akhir September 2021 atau tumbuh 18,5 persen.
"Pertumbuhan DPK ini utamanya disumbang dari sisi dana murah atau current account and saving account (CASA) yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (YTD) Bank Mandiri (bank only) di angka 1,62 persen," tutur Darmawan.
Baca Juga: Satgas Sudah Panggil 22 Obligor dan Debitur BLBI, Sebagian Tidak Ngaku Punya Utang ke Negara
Pertumbuhan CASA dan penyaluran kredit yang positif sampai dengan tahun berjalan 30 September 2021 menghasilkan peningkatan aset perseroan secara konsolidasi yang mencapai Rp 1.637,95 triliun, meningkat 16,44 persen.
Restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 juga terus menunjukkan tren yang melandai seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi.
Per tanggal 30 September 2021 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri yaitu sebesar Rp 90,1 triliun mengalami penurunan dibandingkan periode akhir tahun 2020 lalu yakni sebesar Rp 93,3 triliun.
“Pencapaian kinerja positif Bank Mandiri di Kuartal III 2021 menunjukkan bahwa geliat pertumbuhan mulai terjadi. Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :