> >

Mengapa Utang RI Tinggi? Ini Penjelasan Sri Mulyani

Ekonomi dan bisnis | 27 Oktober 2021, 17:12 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan antara lain penyebab tingginya utang pemerintah saat ini. Menurutnya, lonjakan utang Indonesia tidak terjadi begitu saja. Kata Sri Mulyani, utang Indonesia sudah parah sejak puluhan tahun lalu, dan memburuk saat krisis moneter tahun 1997-1998. (Sumber: Kementerian Keuangan )

“Sekarang semua orang ngurusin utang, semua bicara mengenai itu. Jadi it's good (bagus) kalau kita punya ownership (rasa memiliki) terhadap keuangan negara,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Terlebih lagi, Kementerian Keuangan rutin melaporkan penggunaan APBN setiap bulan kepada media massa dan masyarakat.

Baca Juga: Ini Dia 2 Ancaman Besar Pemulihan Ekonomi Dunia Menurut Sri Mulyani

“Nah, kalau hari ini banyak orang yang melihat pada keuangan negara dengan sangat-sangat detail, itu saya senang banget. Kalau 1997-1998 enggak ada yang lihat APBN, dianggap take it for granted. Di 2008-2009 pun enggak ada yang lihat APBN,” ujarnya.

Saat ini total utang negara mencapai Rp6.625,43 triliun. Lonjakan utang pemerintah selalu jadi isu sensitif.

Utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang terus mengalami kenaikan, baik di periode pertama maupun periode kedua pemerintahannya.

Artinya, lonjakan utang memang sudah terjadi jauh sebelum pandemi Covid-19. Dikutip dari laman APBN KiTa September 2021 yang dirilis Kementerian Keuangan, utang pemerintah per Agustus 2021 tersebut naik dibandingkan sebulan sebelumnya, yaitu utang per Juli 2021 sebesar Rp6.570,17 triliun.

Dengan kata lain, dalam sebulan, pemerintah Presiden Jokowi sudah menambah utang baru sebesar Rp55,26 triliun.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU