Citilink Hentikan Penerbangan dari dan Menuju Bandara JB Soedirman, Kok Mirip Kertajati
Ekonomi dan bisnis | 25 Oktober 2021, 11:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo membenarkan pihaknya menghentikan sementara penerbangan dari dan menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman yang berada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Juliandra menyatakan, hal itu dilakukan karena rendahnya penumpang di rute tersebut.
"Tetapi beberapa saat ini karena demand-nya sedang sangat menurun di rute ini, sehingga karena alasan komersial kita tidak terbang di week 3 dan week 4 Oktober ini," kata Juliandra saat dikonfirmasi Kompas TV, Senin (25/10/2021).
Lantaran hanya sementara, Citilink akan kembali membuka penerbangan dari dan menuju Bandara Purbalingga. Namun belum ada waktu pastinya.
Baca Juga: Ketua DPD Minta Syarat Kredit di Bank Dipermudah Agar Masyarakat Beralih dari Pinjol
"Hanya kebetulan week 3 dan week 4 pax-nya minim," ujar Juliandra.
Informasi penghentian penerbangan Citilink ini pertama kali diungkapkan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio di akun Facebooknya, pada Minggu (24/10/2021).
"Saya mau book untuk minggu depan ternyata sudah tidak ada penerbangan. Saat saya konfirmasi ke Citilink memang setop terbang. Semoga nasibnya tidak seperti Bandara Kertajati," ujar Agus kepada Kompas TV.
"Orang situ siapa yang mau ke Surabaya naik pesawat? Kan naik mobil. Mahal lagi (kalau pakai pesawat)," ujarnya.
Baca Juga: Tantangan Berat Dirut Baru Bandara Kertajati yang Sepi Penumpang hingga Jadi Bengkel Pesawat
Bandara Kertajati adalah bandara di Majalengka yang sepi penumpang hingga akhirnya difungsikan sebagai bengkel pesawat.
Sedangkan Bandara Purbalingga, baru ada 1 maskapai yaitu Citilink yang melayani penerbangan Jakarta - Purbalingga kemudian Purbalingga - Surabaya dan kembali di hari yang sama. Penerbangan baru 2 kali dalam satu pekan. Yaitu hari Kamis dan Sabtu.
Menurut Agus, Bandara Purbalingga adalah salah satu bandara yang dibangun tanpa memperhatikan pangsa pasarnya.
"Sudah tahu penduduknya berapa gitu oke, terus ekonominya kelompok mana, terus kerjaannya ngapain, ada emang business man, kan enggak, ya terus ngapain dibangun?," ucap Agus.
Baca Juga: Faisal Basri: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sampai Kiamat Tidak Balik Modal
Pada 11 Juni lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi Bandara Purbalingga. Jokowi berharap, keberadaan bandara tersebut dapat memberikan kontribusi menumbahkan ekonomi tidak hanya di Kabupaten Purbalingga tapi juga di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo dan juga daerah sekitarnya.
"Termasuk Kabupaten Kebumen, sehingga kita harapkan mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas logistik akan menjadi lebih baik sehingga akhirnya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bagian selatan ini," ungkap Jokowi di Bandara Purbalingga, Jumat (11/06/2021).
Bandara Purbalingga memiliki runway sebesar 1.600 meter dengan lebar 30 meter.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :