Pedagang Harap Tenang, Ini 4 Kriteria Frozen Food Tak Perlu Izin Edar BPOM
Ekonomi dan bisnis | 25 Oktober 2021, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 membuat banyak sektor usaha gulung tikar, namun ada beberapa sektor yang justru mendapat "berkah" dari pandemi. Salah satunya adalah usaha makanan beku atau frozen food.
Pembatasan aktivitas masyarakat membuat warga tidak leluasa membeli makanan, sehingga mereka memiliki memasok frozen food di rumah. Tapi beberapa hari lalu, produsen dan pedagang frozen food diresahkan dengan kabar sejumlah pedagang frozen food yang dipanggil polisi.
Mereka ditanyai tentang izin edar dari produk yang mereka jual. Para pedagang pun mengaku tidak tahu kalau produk yang mereka jajakan harus memiliki izin edar dari BPOM.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah buka suara terkait masalah ini. MenkopUKM Teten Masduki menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polri agar melakukan pembinaan kepada para pedagang.
Baca Juga: Heboh UMKM Frozen Food Terancam Didenda, Pedagang Tak Punya Izin Edar Akan Dibina
"Kementerian Koperasi dan UKM telah berkoordinasi dengan Kepolisian RI dan ditindaklanjuti melalui nota kesepahaman. Intinya menekankan agar aparat berwenang mengutamakan pembinaan, bukan penindakan kepada pelaku usaha mikro dan kecil, terutama bagi yang belum memiliki izin usaha," kata Teten dalam pernyataan resminya, dikutip Senin (25/10/2021).
Sementara BPOM menyampaikan, tidak semua makanan beku wajib memiliki izin edar dari BPOM.
"Pangan olahan beku (frozen food) yang wajib memiliki izin edar dari BPOM, dan bukan dari pemerintah kabupaten/kota adalah yang mengaplikasikan proses pembekuan dan dipertahankan tetap beku -18 derajat celcius sepanjang rantai distribusi dan penyimpanannya," demikian bunyi pengumuman di akun Instagram resmi KemenkopUKM.
"Serta masa simpan selama 7 hari atau lebih dan diproduksi secara massal," lanjut pengumuman tersebut.
Baca Juga: Ini Kriteria Frozen Food Yang Wajib Punya Izin Edar BPOM
Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber :