Jika Restrukturisasi Utang Gagal, Garuda akan Digantikan Pelita Air
Bumn | 20 Oktober 2021, 07:54 WIBBaca Juga: Kalah di Pengadilan Internasional, Ini Langkah Garuda Hadapi Gugatan Lessor
Dalam merestrukturisasi utang, Garuda dibantu oleh beberapa konsultan pendamping.
“Di samping itu, negosiasi dan komunikasi dengan para kreditur secara berkesinambungan dijalankan oleh Perseroan guna mencapai penyelesaian terbaik dan restrukturisasi yang optimal guna dapat memperbaiki fundamental kinerja Perseroan ke depannya,” ucap Mitra.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap kondisi keuangan Garuda yang rugi 2,6 miliar dollar saat ini. Garuda juga harus menegosiasi ulang utangnya dengan puluhan lessor (pihak yang menyewakan) pesawat.
"Lessor-nya ada banyak banget, 32. Apakah bisa berhasil? saya bilang 50:50," ucap pria yang akrab disapa Tiko ini, saat berdiskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi media akhir pekan lalu.
Garuda mencoba meyakinkan para lessor, atas prospek bisnis yang cerah karena punya pasar domestik yang besar.
Baca Juga: Pantau BUMN Pangan, Erick Thohir Ancam Copot Direksi yang Tak Ikut Transformasi
"Saya tetap yakin, lessor punya common interest. Jadi kalau restrukturisasi, harusnya mereka akan ikut di bisnis model di masa depan. So far cukup banyak yang tertarik," tuturnya.
Tiko menambahkan, peluang Garuda untuk menang di gugatan PKPU juga masih 50:50. Namun pemerintah sudah menyiapkan antisipasi untuk kemungkinan terburuk.
Yaitu jika Garuda kalah PKPU dan gagal merestrukturisasi utangnya, pemerintah menyiapkan Pelita Air untuk menggantikan Garuda.
Kementerian BUMN pun sedang mengajukan perizinan bagi Pelita Air untuk bisa mengantongi medium class schedule flight.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :