Biar Enggak Impor Parasetamol Terus, Indonesia Gandeng Turki
Ekonomi dan bisnis | 18 Oktober 2021, 10:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah Indonesia dan Turki berencana bekerja sama untuk memproduksi obat parasetamol. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Muhammad Iqbal, dalam “Ngopi Bareng Virtual” KBRI Ankara akhir pekan lalu.
Menurut Iqbal, kerjasama itu adalah tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, yang meminta Indonesia mampu memproduksi obat sendiri.
"Ada keluhan beberapa waktu lalu oleh Pak Presiden (Joko Widodo) bahwa kita ada masalah dengan produksi bahan baku obat. Jadi, hampir sebagian besar obat yang kita produksi, bahan bakunya kita impor," kata Iqbal dikutip Senin (18/10/2021).
"Maka dari itu, kita melakukan eksplorasi kemungkinan melakukan joint production dengan perusahaan di Turki yang sudah mampu memproduksi bahan baku bahan obat tersebut terutama Paracetamol," tambahnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Tawarkan 2 Proyek ke Investor Singapura, Apa Saja Ya?
Ia mengatakan lewat kerja sama ini, kedua negara akan melakukan pengembangan dan produksi obat parasetamol secara bersamaan. Sehingga Indonesia tidak hanya mengimpor bahan baku dari Turki.
"Kemudian, kesepakatan lain yaitu kesepakatan untuk melakukan joint development dan joint production untuk paracetamol,” ucap Iqbal.
Rencana kerjasama pembuatan Paracetamol ini, juga merupakan hasil kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Turki pada 11-12 Oktober lalu.
Dalam keterangan persnya, Menlu menyampaikan perusahaan farmasi terkemuka asal Turki, Abdi Ibrahim, akan berbagi teknologi dan memproduksi parasetamol di fasilitas milik PT Kilang Pertamina Internasional di Indonesia.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.000 Triliun, Kata BI Masih Aman
“Pertamina melalui PT KPI telah melakukan pembicaraan dengan salah satu perusahaan farmasi terkemuka Turki, yaitu Abdi Ibrahim dan mereka sepakat menjajaki kerja sama berbagi teknologi dan memproduksi produk farmasi di fasilitas kilang Pertamina,” kata Menlu Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/10/2021)
Pada awal 2021, PT KPI juga telah berkerja sama dengan PT Kimia Farma untuk membangun pabrik parasetamol dengan kapasitas 3.800 ton per tahun.
KPI dan Kimia Farma bekerja sama dalam mengolah lebih lanjut produk petrokimia, yakni benzena dan propilena, dari Refinery Unit (RU) IV atau Kilang Cilacap, menjadi Para Amino Fenol (PAF) yang merupakan bahan baku parasetamol.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber :