Menparekraf Sandiaga Uno Undang 19 Dubes Uni Eropa, Bahas Apa?
Ekonomi dan bisnis | 15 Oktober 2021, 12:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengundang 19 duta besar (Dubes) yang tergabung di dalam Uni Eropa untuk membahas beberapa hal terkait sektor parekraf.
Di antaranya pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis alam dan budaya. Kemudian terkait pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
Serta membahas tentang karantina bagi diplomat dan pengunjung internasional, perjalanan domestik untuk anak di bawah 12 tahun, penerapan aplikasi PeduliLindungi, serta data transfer ekonomi kreatif.
Adapun pertemuan tersebut berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (14/10/2021) kemarin.
“Suatu kehormatan bagi kami untuk melakukan pertemuan dengan para duta besar anggota Uni Eropa,” kata Sandi dalam keterangan pernya, Jumat (15/10).
Pertemuan ini, kata Sandi perlu dilakukan, lantaran sektor pariwiata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) negara.
Dia menyebut, sebelum adanya pandemi, devisa sektor pariwisata ada di posisi dua setelah minyak dan gas bumi.
Sebab itu, Menparekraf RI ini menargetkan di tahun 2022 nilai devisa pariwisata dan kontribusi PDB pariwisata harus lebih ditingkatkan.
Baca Juga: Kocak! Begini Duel Pantun Sandiaga Uno dan Bupati Banyumas
Di sisi lain, Sandi berujar, pandemi Covid-19 memberikan berbagai pandangan baru mengenai pariwisata dan ekonomi kreatif, bahwa pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi fokus utama.
Dalam arti, fokus utamanya bukan lagi kuantitas tetap bagaimana dapat memberikan pengalaman yang berkualitas dan berkesan bagi wisatawan, serta memberikan kontribusi terhadap masyarakat setempat.
“Cara untuk melihat bagaimana kualitas dari pada wisatawan yaitu berdasarkan dua hal, pertama lenght of stay dan yang kedua the power of buying product local yang mana memberikan dampak terhadap masyarakat lokal,” jelasnya.
Sementara dari sisi ekonomi kreatif, Ambassador of the Republic of Bulgaria, Petar Dimitrov Andonov mengatakan pihaknya memiliki program untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif.
Program ini dimulai pada tahun 2021 - 2027 dengan anggaran sebesar 2,4 miliar Euro.
“Jadi kami ingin menawarkan kerja sama dengan Indonesia untuk untuk meningkatkan daya saing, salah satunya dengan data transfer di bidang ekonomi kreatif,” ujarnya.
Merespons hal tersebut, Sandi pun menyambut baik usulan kerja sama tersebut.
Sebagai informasi, Menprekraf menargetkan untuk dapat meningkatkan nilai ekspor produk ekonomi kreatif hingga Rp16,83 triliun di tahun 2022, terlebih karena Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia untuk ekonomi kreatif setelah Amerika dengan Hollywood, dan Korea Selatan dengan K-Pop.
Baca Juga: Nyicip Belalang Goreng, Sandiaga Uno: Serasa Ikut Acara Fear Factor
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Laman Kemenparekraf