Heboh Pandora Papers, Ini Kata PPATK dan Ditjen Pajak
Ekonomi dan bisnis | 6 Oktober 2021, 11:45 WIBSementara itu, Ditjen Pajak mengaku belum menerima informasi resmi atau dokumen Pandora Papers. Namun, jika ada pihak yang melaporkan hal tersebut ke Ditjen Pajak, pasti akan ditindak lanjuti.
"DJP belum menerima informasi atau dokumen dimaksud," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmadrin Noor kepada Kompas TV, Senin (4/10).
Baca Juga: Airlangga dan Luhut Ada di Pandora Papers, Sekjen Golkar: Sumbernya Belum Jelas
"Prinsipnya DJP terbuka terhadap semua informasi dan masukan, dan akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yg berlaku," lanjutnya.
Investigasi Pandora Papers dilakukan 600 jurnalis dari 150 media di 117 negara, dengan menyelidiki hampir 12 juta dokumen dari 14 perusahaan di seluruh dunia.
Dari kategori politisi, ada lebih dari 330 mantan politisi dan yang sekarang masih menjabat. Termasuk Raja Yordania Abdullah II, mantan PM Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Presiden Ekuador Guillermo Lasso, serta orang-orang dekat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sedangkan dari kategori miliarder, ada nama pengusaha konstruksi asal Turki Erman IIicak, dan mantan CEO produsen sepatu Reynolds & Reynolds, Robert T. Brockman.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV