Tantangan Berat Dirut Baru Bandara Kertajati yang Sepi Penumpang hingga Jadi Bengkel Pesawat
Ekonomi dan bisnis | 1 Oktober 2021, 11:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati resmi mengangkat Muhammad Singgih sebagai Direktur Utama menggantikan Salahudin Rafi.
"Salah satu agenda RUPS (PT BIJB) kemarin (30/9), ialah tentang pergantian posisi dirut yang sekarang dijabat oleh Pak Muhammad Singgih," kata Komisaris PT BIJB Yayat Hidayat seperti dikutip dari Antara, Jumat (1/10/2021).
Sebelum menjadi Dirut BIJB, Muhammad Singgih menjabat sebagai salah satu direktur BIJB. RUPS juga memutuskan untuk memberhentikan Ibut Astono, sebagai Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis PT BIJB 2020-2021.
Kemudian memberhentikan M Arifin Soedjayana selaku Komisaris Utama dan Armand Hermawan selaku Komisaris serta mengangkat Dr Yayat Hidayat menjadi Komisaris PT BIJB.
Sebagai Dirut baru BIJB, Muhammad Singgih menghadapi tantangan berat. Sejak diresmikan pada 2018, Bandara Kertajati terus sepi penumpang. Maskapai terakhir yang bertahan beroperasi di Kertajati adalah Citilink.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Lanjut ke Bandara Kertajati
Volume penumpang yang terus menurun di Bandara Kertajati, membuat Presiden Joko Widodo menjadikan BIJB sebagai bengkel pesawat.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas di Istana Negara pada Senin, 29 Maret lalu. Bandara Kertajati akan difungsikan untuk lokasi Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) pesawat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga hadir dalam rapat itu, menyebut Bandara Kertajati akan tetap melayani penumpang dan kargo.
"Kita tahu juga bisnis bandara itu tidak hanya penumpang, ada juga kargo dan perawatan. Tadi dibahas agar Kertajati bisnis juga pada nonpenumpang, kalau kargo sudah dimulai," ujar Ridwan Kamil.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara