Menteri Bahlil Sebut Investasi Sudah Tidak Terfokus Hanya di Pulau Jawa
Ekonomi dan bisnis | 30 September 2021, 15:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, sejak kuartal-III tahun lalu investasi di Indonesia tak lagi terfokus di Pulau Jawa.
Bahkan, jumlah investasi di luar Jawa sudah lebih besar dibanding investasi di Pulau Jawa.
"Investasi sudah bergeser ke luar Pulau Jawa dengan porsi 50,5 persen di tahun 2020, sementara di Pulau Jawa sebesar 49,5 persen," kata Bahlil dalam sebuah acara virtual, Rabu (29/9/2021).
Rinciannya, investasi di luar Pulau Jawa senilai Rp417,5 triliun dengan 54.994 proyek dan investasi di Pulau Jawa Rp408,8 triliun yang berasal dari 98.355 proyek. Sehingga realisasi investasi pada 2020 mencapai Rp826,3 triliun.
Baca Juga: Riset Sebut Pinjaman dari China Jadi Jebakan Buat Negara Miskin
Tahun ini, tren investasi di luar Jawa juga berlanjut. Hingga Juni 2021, realisasi investasi sebesar Rp442,7 triliun. Dari jumlah itu, 51,5 persennya ada di luar Jawa, sedangkan di Pulau Jawa sebesar 48,5 persen.
Menurut Bahlil, ada 3 faktor penyebab investasi di Indonesia tak lagi dimonopoli di Pulau Jawa.
Pertama yaitu pembangunan infrastruktur pada periode 5 tahun pertama Presiden Joko Widodo yang masif dari Aceh sampai Papua tak lagi berfokus di Pulau Jawa.
Hal tersebut pun mempengaruhi pilihan investor, baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya atau membangun industrinya.
Kedua, karena banyaknya industri yang dibangun dekat dengan sumber bahan baku. Ketiga, sistem insentif yang diberikan pemerintah di luar Pulau Jawa jauh lebih menarik daripada di Jawa.
Baca Juga: RUU KUP Disahkan, Stafsus Sri Mulyani Bilang Sembako dan Sekolah Bebas PPN
"Jadi, ini adalah strategi pemerintah untuk mendorong pemerataan ekonomi lewat penciptaan kawasan ekonomi baru dengan instrumen adalah investasi," ujarnya.
Di 2021, target investasi sebenarnya Rp856 triliun. Namun Presiden Jokowi meminta target ditingkatkan menjadi Rp900 triliun.
"Untuk tahun ini, presiden memang meminta kami untuk menaikkan target dari yang dalam perencanaan Bappenas sebesar Rp856 triliun," pungkas dia.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber :