> >

Jokowi Minta Harga Jagung Rp4.500 per Kg, Kemendag Langsung Siapkan Regulasi Subsidi Harga

Kebijakan | 17 September 2021, 13:18 WIB
Peternak menurunkan pakan ayam yang baru dikirim dari pabrik di sebuah peternakan ayam petelur di kawasan Pengasinan, Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/4/2021). Para peternak mengeluhkan naiknya harga pakan dari Rp 287.500 per zak (50 kilogram) menjadi 295.000 per zak. Kenaikan pakan dipicu lonjakan harga jagung. (Sumber: Kompas.id/Hendra A Setyawan )

Per 16 September kemarin saja, harga jagung yang mengikuti harga internasional di tingkat distributor sebesar Rp5.000/kg. Sedangkan para peternak masih membeli jagung dengan harga Rp6.000.

"Jangan sampai ada spekulan yang bermain," ujar Oke. 

Baca Juga: Presiden Jokowi ke Suroto: Kalau Nggak Ada Kamu Saya Tidak Tahu Kondisi di Bawah

Ia mengklaim, Kemendag sudah mencoba memberikan alternatif solusi tingginya harga jagung.

Misalnya dengan usulan impor gandum untuk pakan ternak sebesar 300.000 ton. Atau subsidi biaya transportasi pasokan jagung dari NTB ke sentra peternak ayam. Seperti Blitar dan Lampung. 

"Itu kita sudah coba beberapa alternatif tapi mereka (peternak rakyat) mintanya jagung," tutur Oke. 

Tingginya harga jagung menyebabkan biaya produksi telur ikut melambung. Sedangkan harga telur kini tengah anjlok.

Sementara itu, pembatasan kegiatan masyarakat membuat restoran yang biasa membeli ayam broiler dan telur dalam jumlah besar, mengurangi pesanannya ke peternak. 

Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak: "Ini Terparah, Mau Nangis..."

Para peternak juga sempat meminta agar pemerintah memberikan telur sebagai bansos untuk masyarakat.

Sehingga akan menyerap telur peternak. Namun sejak kasus korupsi bansos menjerat mantan Mensos Juliari Batubara, bansos diberikan dalam bentuk uang tunai. 

Menurut Oke, industri produk olahan telur juga perlu dikembangkan. Sehingga peternak tidak hanya mengandalkan konsumsi telur utuh oleh masyarakat. 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU