> >

Suroto, Peternak Ayam Blitar yang Diundang ke Istana: Jual Motor Sampai Tanah Demi Menyambung Hidup

Ekonomi dan bisnis | 15 September 2021, 09:03 WIB
Polisi mengamankan pria pembentang poster ke arah Jokowi di Jalan Moh Hatta, Kota Blitar, Selasa (7/9/2021) . (Sumber: KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Menurut Suryono, Suroto adalah salah satu pendiri PPRN yang merupakan wadah organisasi peternak ayam petelur.

Namun, ia jarang tampil dalam kegiatan organisasi ke hadapan publik.

"Beda seperti pengurus yang lain yang memang sering terlibat mengurus perizinan kegiatan. Pak Suroto jarang tampil," tutur Suryono.

Tapi masalah naiknya harga jagung dan anjloknya harga telur, membuat Suroto tidak bisa tinggal diam.

"Masalah yang kita hadapi ini dari tahun ke tahun yang itu-itu saja, dan selalu melibatkan pejabat pemerintah mulai tingkat daerah hingga pusat. Tapi masalah reda sebentar kemudian balik lagi dan balik lagi," ungkap Suryono.

Baca Juga: Warga Diamankan Saat Kunjungan Jokowi di Blitar, Politikus PKB: Cukup 2 Periode

Suroto dan peternak lainnya sudah mencoba menjadi ke berbagai pihak. Namun hasilnya nihil.

Maka, saat mendengar Presiden Jokowi datang ke Blitar, ia langsung menyambar kesempatan itu untuk menyampaikan suaranya secara langsung ke presiden, yang mungkin jadi harapan terakhirnya

Meski tahu setelahnya ia pasti diangkut polisi, Suroto tidak gentar. Aksinya justru menggema ke seluruh negeri dan jadi perhatian publik.

"Pak Suroto termasuk yang akan mewakili kami menemui Presiden di Jakarta. Beliau akan bersama Pak Sukarman dan Pak Rofi Yasifun (Ketua PPRN)," ungkap Suryono.

Belakangan, nasib para peternak ayam petelur menjadi sorotan lantaran harga telur yang anjlok. Rendahnya harga telur membuat peternak tak punya pilihan.

Baca Juga: Satu Orang Ditangkap Saat Kunjungan Kerja Jokowi di Blitar, Komisi III: Polisi Jangan Berlebihan

Mereka harus rela menjual telur dengan harga murah, agar bisa membeli pakan ayam. Sedangkan harga pakan ayam saat ini justru naik, hingga akhirnya membuat peternak merugi.

Harga pakan unggas naik, akibat harga bungkil kedelai seiring dengan kenaikan harga kedelai di pasar global.

Peternak sudah mengakali kenaikan harga pakan dengan membuat pakan ayam sendiri berbahan utama jagung.

Tapi, harga jagung juga sedang naik dan pasokannya susah didapat.

Kondisi peternak ayam petelur juga diperparah dengan naiknya harga anakan ayam, sejak beberapa tahun terakhir.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU