Terus Diguyur Hujan, Produksi Garam dalam Negeri Tak Stabil
Ekonomi dan bisnis | 9 September 2021, 15:41 WIBHasan memperkirakan produksi garam tahun ini bisa turun hingga 25 persen atau menjadi 1,7 juta ton akibat terpengaruh cuaca. ”Cuaca kemarau basah akan menyebabkan terjadi penurunan produktivitas garam,” ujarnya.
Di samping itu, hasan juga menyampaikan masih ada stok garam nasional yang belum terserap sekitar 600.000 ton. Dengan demikian, produksi garam yang turun pada tahun ini diprediksi masih cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi garam nasional.
Sebelumnya, pada Senin (6/9), anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PAN Slamet Ariyadi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyoroti permasalahan klasik yang terus berulang pada usaha garam rakyat, yakni harga garam yang tidak stabil.
Ia meminta pemerintah memastikan pencapaian target produksi diimbangi dengan peningkatan kualitas garam agar harga jualnya lebih stabil.
Di sisi lain, KKP diminta berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengantisipasi keran impor garam pada 2022. Upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk petambak garam, jangan sampai terlibas akibat dibukanya keran impor garam.
Baca Juga: Pemerintah Diharapkan Menghentikan Kuota Impor Garam Bagi Industri Aneka Pangan
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.id