> >

NTP Hortikultura Anjlok, Serikat Petani Gantungkan Harapan pada Badan Pangan Nasional

Ekonomi dan bisnis | 3 September 2021, 15:53 WIB
Ilustrasi Badan Pangan Nasional yang baru saja dibentuk oleh pemerintah menjadi harapan para petani untuk bisa menyelesaikan berbagai masalah pertanian. (Sumber: Shutterstock)

Kenaikan itu dipengaruhi oleh peningkatan NTP di subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, serta nilai tukar subsektor perikanan yaitu nelayan dan pembudidaya ikan.

Namun, NTP subsektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 1,42 persen karena penurunan indeks pada Agustus sebesar 100,01 dari bulan sebelumnya 101,45.

Menurut laporan petani anggota SPI di Bantul, Yogyakarta, harga-harga anjlok, khususnya jenis cabai-cabaian.

Untuk jenis cabai rawit di kisaran Rp5.000 per kg, cabai keriting Rp2.000 per kg, dan cabai telopong besar Rp1.000 per kg.

Agus menungkapkan, kondisi yang sama juga terjadi dengan petani sayuran. Kondisinya, kata dia, relatif belum banyak berubah dan secara keseluruhan produknya dihargai murah.

Di Bogor misalnya, hasil panen milik petani yang berlimpah dan bagus, belum berbanding lurus dengan permintaan di konsumen.

Hal ini erat kaitannya dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan dan wilayah yang masih diterapkan (persyaratan vaksin untuk lokasi-lokasi perbelanjaan sampai dengan tutupnya usaha kecil/warung makan akibat kebijakan PPKM). Contohnya kemangi, harganya Rp10.000 per 100 ikat.

“Sebelum peraturan pembatasan mobilitas, harga kemangi stabil di atas Rp20.000–Rp 25.000 per 100 ikat," kata Agus.

Baca Juga: Jokowi Resmi Bentuk Badan Pangan Nasional, Ini Fungsinya

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU