> >

Resmi Kelola Blok Rokan, Pertamina Disarankan Bereskan Ini

Ekonomi dan bisnis | 9 Agustus 2021, 13:52 WIB
Ilustrasi wilayah kerja Rokan di Provinsi Riau. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengelolaan Blok Rokan, Riau yang sebelumnya dipegang oleh PT Chevron Pacific Indonesia, kemudian PT Pertamina (Persero) menjadi kesempatan untuk memaksimalkan investasi pada industri minyak dan gas bumi di dalam negeri.

Pengajar Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto mengemukakan, alih kelola blok strategis seperti Rokan harus jadi momentum bagi pemerintah dan Pertamina untuk memaksimalkan investasi migas di dalam negeri.

Investasi migas harus berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, termasuk berdampak ganda bagi perekonomian lokal.

”Diharapkan setelah dipegang BUMN (Pertamina), investasi migas dalam negeri harus berdampak ganda. Pemerintah juga sebaiknya mendukung penuh dengan memberikan insentif fiskal dan nonfiskal,” ujarnya di Jakarta, Minggu (8/8/2021), seperti kutip dari Kompas.id.

Selain itu, tugas Pertamina lainnya menurut Pri yaitu, bagaimana mempertahankan  atau bahkan meningkatkan produksi minyak Blok Rokan. Dalam jal ini, apabila berfokus pada mempertahankan produksi, sumur pengembangan mesti diperbanyak.

Namun, jika hendak meningkatkan produksi, metode pengurasan minyak tingkat lanjut (enhanced oil recovery/EOR) harus diterapkan. Pri memperkirakan, penerapan  EOR di Blok Rokan dapat meningkatkan produksi minyak sebesar 20-30 persen.

Baca Juga: Chevron Resmi Tinggalkan Lapangan Minyak Bumi Blok Rokan Riau, Ada Apa?

Sejalan dengan persolan tersebut, Komisi VII DPR dari Partai Gerindra, Kardaya Warnika menyoroti persolan tentang proses transfer data penelitian dan pengembangan EOR dari Chevron yang diperkirakan dapat meningkatkan produksi dalam waktu dua tahun.

“Tanpa hasil riset itu, PHR bisa kesulitan untuk meningkatkan produksi minyak Blok Rokan. Pada prinsipnya, EOR membutuhkan tahapan yang panjang. Terkadang waktu 10 tahun pun tidak cukup,” terang Kardaya.

Diketahui, sepanjang Agustus-Desember 2021, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dijadwalkan  mengebor 161 sumur. Sebanyak 77 sumur di antaranya merupakan rencana Chevron yang sekaligus diserahterimakan ke PHR.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU