Chevron Resmi Tinggalkan Lapangan Minyak Bumi Blok Rokan Riau, Ada Apa?
Ekonomi dan bisnis | 9 Agustus 2021, 10:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) resmi mengakhiri sejarah panjang pengelolaan lapangan minyak bumi selama hampir satu abad di wilayah kerja Rokan, Provinsi Riau, tepatnya pada Minggu, (8/8/2021).
Chevron telah mengelola Blok Rokan selama 97 tahun dan menjadikan wilayah itu sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia.
"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan baik operasional maupun kegiatan yang mendukung masyarakat selama hampir satu abad," kata Presiden Direktur Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak dalam konferensi pers virtual, Minggu malam.
Kini, pengelolaan tambang minyak bumi tertua di bumi Lancang Kuning tersebut diambi alih oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) selama 20 tahun ke depan. Perpindahan itu sesuai dengan amanat yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Menteri ESDM pada tahun 2018.
Albert berpesan kepada para pekerja eks-CPI yang sekarang telah menjadi karyawan PHR agar mereka menjaga keahlian, kreatifitas, semangat kemitraan, kolaborasi, kinerja, dan integritas saat bekerja di organisasi baru Pertamina.
Baca Juga: PLN Resmi Akuisisi Pembangkit Listrik Blok Rokan
"Selalu jadikan keselamatan dan kesehatan sebagai prioritas utama. Rangkul keberagaman dan jaga semangat inklusi. Saya yakin di manapun rekan-rekan berkarya, kualitas talenta yang dilengkapi dengan nilai-nilai tersebut akan menghasilkan kinerja yang cemerlang," tuturnya.
Menurut catatan, Chevron telah ada di Indonesia yang diawali kedatangan empat ahli geologi dari Standard Oil Company of California (Socal) pada 1924.
Pada 1930-an, Socal bekerja sama dengan Texaco yang akhirnya membentuk Caltex yang menjadi cikal bakal perusahaan Chevron Pasific Indonesia.
Kegiatan pencarian migas yang dilakukan sejak era Kolonial Belanda tersebut baru memberikan hasil usai penemuan lapangan Duri pada 1941, lalu disusul penemuan lapangan Minas pada 1944. Kedua lapangan tersebut merupakan lapangan minyak terbesar dari total 115 lapangan produksi di Blok Rokan saat ini dengan luas wilayah mencapai 6.264 kilometer persen.
Blok Rokan pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barel per hari pada 1973. Rata-rata kontribusi produksi Blok Rokan selama 70 tahun terakhir sekitar 46 persen dari produk minyak bumi nasional.
Kini, Blok Rokan menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam mendongkrak produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (BSCFD) pada 2030.
Baca Juga: Kesepakatan Penambahan Produksi Minyak Mentah Bakal "Ngerem" Kenaikan Harga agar Tak Terlalu Tinggi
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV