Perekonomian Global Membaik, Pertumbuhan Ekonomi Nasional Capai 7,07 Persen di Triwulan II-2021
Ekonomi dan bisnis | 5 Agustus 2021, 16:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Perbaikan perekonomian global pada triwulan II-2021 turut mendorong Indonesia keluar dari resesi ekonomi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 mencapai 7,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dimana, pada triwulan II-2020 pertumbuhan ekonomi terkontraksi negatif 5,32 persen.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan triwulan I-2021, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 tercatat sebesar 3,31 persen.
“Realisasi pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor yang meningkat setelah pulihnya perdagangan global,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 BPS, Kamis (5/8/2021).
Lebih lanjut, ia menyampaikan, pertumbuhan ekspor pada triwulan II-2021 tercatat mencapai 55,89 persen dibandingkan dengan periode triwulan II-2020. Apabila dibandingkan dengan triwulan I-2021, pertumbuhan ekspor tercatat sebesar 10,36 persen.
Sementara, sektor impor pada triwulan II-2021 tercatat tumbuh 50,12 persen dibandingkan dengan triwulan II-2020. Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sektor impor juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,88 persen.
"Peran ekspor dan impor menjadi sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peningkatan ekspor dan impor telah mengonfirmasi pertumbuhan industri di dalam negeri,” katanya.
Baca Juga: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2021 Capai 4 Persen ke Atas
Dari dalam negeri, Margo mengatakan pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat di triwulan II-2021. Hal ini tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat ke tempat berbelanja hingga ke luar kota yang terpantau melalui perjalanan menggunakan berbagai moda transportasi.
"Misalnya, untuk penerbangan domestik untuk April, Mei, Juni 2021 ini lebih baik dari April, Mei, Juni 2020," katanya.
Peningkatan mobilitas turun mengerek tingkat konsumsi rumah tangga triwulan II-2021 sebesar 5,93 persen secara tahunan. Salah satunya tercermin dari penjualan sepeda motor yang naik 10,65 persen dibanding triwulan I-2021 dan 268,64 persen dibanding triwulan II-2021.
"Selain itu juga tercermin dari peningkatan PPh 21 sebesar 5 persen dan PPN barang mewah sebesar 8,06 persen," tuturnya.
Margo menjelaskan, pertumbuhan belanja pemerintah juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi domestik. Kenaikan realisasi belanja pemerintah dipicu oleh pertumbuhan tahunan belanja barang sebesar 82,1 persen, belanja pegawai (19,79 persen), dan belanja modal (45,56 persen).
Pertumbuhan ketiga komponen ini secara langsung juga mendorong konsumsi masyarakat melalui berbagai program perlindungan sosial yang digulirkan pemerintah.
“Dengan adanya ekspor yang meningkat, impor meningkat, belanja pemerintah meningkat, konsumsi rumah tangga meningkat, faktor-faktor itulah yang secara ekonomi juga menopang pertumbuhan,” ujar Margo.
Hal ini, bila dibandingkan dengan sejumlah negara mitra dagang, realisasi pertumbuhan berada di bawah Singapura 14,3 persen, Uni Eropa 13,2 persen, Amerika Serikat 12,2 persen, China 7,9 persen, dan Hong Kong 7,5 persen. Namun, lebih tinggi dari Vietnam 6,6 persen dan Korea Selatan 5,9 persen.
"Ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia pada triwulan II-2021 telah menunjukkan pertumbuhan positif. Perbaikan ini selain karena pemulihan ekonomi tapi juga ada karena low based di triwulan sebelumnya," jelasnya.
Baca Juga: China Jadi Tujuan Pertama Ekspor Komoditi Sulawesi Barat
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV