> >

Pemerintah akan Beli Laptop Merah Putih Rp17 Triliun, Indef: Banyak Warga yang Belum Dapat Bansos

Kebijakan | 27 Juli 2021, 19:14 WIB
Ilustrasi orang menggunakan laptop. (Sumber: Unsplash/Glenn Carstens-Peters)

Lebih jauh, masalah serupa juga terjadi pada pemerintah daerah. Hal ini terlihat dari Dana Desa yang baru terserap 31,4 persen alokasi dan Dana Alokasi Khusus Fisik baru terserap 7,39 persen.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Dinilai Minim, Indef Soroti Nasib Pekerja Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

“Realisasi anggaran pemerintah daerah yang lain juga relatif semuanya di bawah 50 persen. Artinya, kecepatan untuk mengeksekusi belanja tidak hanya dialami pemerintah pusat, tapi juga dialami pemerintah daerah,” jelas Abra.

Ia pun menyayangkan sikap para pejabat pemerintah yang kerap menyatakan tak mampu memberikan bantuan sosial (bansos) pada masyarakat.

”Masyarakat masih banyak belum dapat bansos, tapi di sisi lain pemerintah membuka sinyal pesimisme bahwa negara tidak hadir, negara tidak cukup mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat,” katanya.

Abra mengatakan, pemerintah tak bisa sekadar meminta masyarakat patuh protokol kesehatan, saat tak bisa memberi bansos.

“Harus ada eksekusi yang jelas dari pemerintah pusat. Jangan hanya menceritakan keluhan-keluhan karena masyarakat sudah lelah juga mendengar keluhan pemerintah,” tegasnya.

Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengumumkan rencana pembelian peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Digitalisasi Sekolah. 

Nadiem menyebut, pihaknya mendapat total anggaran Rp17,42 triliun hingga 2024. Ia mengklaim, program Digitalisasi Sekolah pada 2021 telah berhasil mengirimkan 190 ribu laptop ke 12 ribu sekolah dari berbagai jenjang.

Sementara, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan, pembelian laptop merah putih adalah untuk memenuhi kebutuhan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 17 Triliun untuk Laptop Sekolah

“Jadi, pengguna terbesar adalah pemerintah untuk kebutuhan pembelajaran digital dalam proses pendidikan," kata Reini dalam keterangan tertulis pada Selasa (27/7/2021).

Reini menyebut, program pemerintah ini melibatkan peneliti dan teknisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU