> >

Pemerintah Tambah Lagi Anggaran Perlindungan Sosial

Ekonomi dan bisnis | 19 Juli 2021, 08:31 WIB
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). (Sumber: ANTARA FOTO/Moch Asim via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Pemerintah menaikkan kembali anggaran perlindungan sosial dalam alokasi dana program Pemulihan Ekonomi Nasional 2021, dalam hal ini yaitu program Kartu Prakerja.

Penambahan anggaran untuk program Kartu Prakerja tersebut, diungkapkan pemerintah sebagai bagian dari jaring pengaman sosial dan stimulus ekonomi selama pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, semula pemerintah menganggarkan Rp 20 triliun untuk program Kartu Prakerja yang menjangkau 5,6 juta peserta.

Sebagai upaya meringankan beban masyarakat di tengah penerapan PPKM darurat, pemerintah menambah alokasi anggaran untuk perlindungan sosial sebesar Rp 10 triliun.

Baca Juga: Pemerintah akan Tambah Anggaran untuk Klaim Perawatan Pasien Covid-19

”Kami akan tambahkan Rp 10 triliun lagi sehingga program Kartu Prakerja tadi bisa menambah 2,8 juta peserta. Jadi, total anggaran Rp 30 triliun dengan total 8,4 juta peserta,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/7/2021). .

Adapun penambahan anggaran ini dilakukan karena hasil survei menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja terbukti cukup membantu pencari kerja atau yang terkena PHK selama pandemi.

Setiap penerima akan mendapatkan biaya pelatihan Rp 1 juta dan mendapatkan insentif Rp 600.000 per bulan untuk 4 bulan. Total jumlah bantuan yang didapatkan Rp 2,4 juta serta dana Rp 50.000 setiap kali mereka mengisi survei.

Secara total, pemerintah menambah alokasi anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dari semula Rp 699,43 triliun menjadi Rp 744,75 triliun.

Penambahan anggaran paling tinggi diberikan untuk sektor perlindungan sosial dari semula Rp 153,86 triliun menjadi Rp 187,84 triliun; serta sektor kesehatan dari semula Rp 193,93 triliun menjadi Rp 214,95 triliun.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU