> >

Inovasi Teknologi Makanan & Minuman Masih Jauh Ketinggalan, Indonesia Sulit Bersaing

Ekonomi dan bisnis | 18 Juni 2021, 13:15 WIB
Aktivitas industri makanan dan minuman (mamin) (Sumber: industry.co.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemanfaatan teknologi di sektor makanan dan minuman (mamin) masih jauh tertinggal. Sebanyak 99 persen pelaku industri mamin adalah pengusaha mikro-kecil yang beroperasi secara manual dari hulu hingga hilir.

Padahal, industri mamin menyimpan potensi pasar serta kontribusi yang signifikan terhadap struktur ekonomi nasional.

Untuk itu, inovasi dan pemanfaatan teknologi penting dikembangkan untuk meningkatkan daya saing industri makanan-minuman nasional.

Termasuk diantaranya terkait isu keamanan pangan (food safety) yang beberapa kali membuat ekspor produk mamin Indonesia dipersoalkan di pasar global.

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Mohammad Ari Kurnia Taufik, belum ada pengusaha yang memanfaatkan teknologi digital dan siber untuk mengembangkan industri 4.0.

Sebanyak 70 persen pelaku industri makanan-minuman berskala besar baru beroperasi di level 3.0, sementara 30 persen masih pada level industri 2.0.

Sementara, 70 persen pelaku industri mikro dan kecil masih beroperasi di level 2.0. Hanya 30 persen yang mulai beralih ke teknologi komputerisasi (industri 3.0).

Mohammad mengatakan, proses menuju industri makanan-minuman yang berstandar 4.0 masih panjang dan menghadapi banyak kendala. Produktivitas di hulu masih buruk dan infrastruktur rantai dingin masih tertinggal.

”Perlu investasi besar untuk pembelian teknologi dan kerja sama teknologi agar industri kita yang masih di level 2.0 dan 3.0 ini bisa bermain di frekuensi yang sama dengan dunia. Sekarang beberapa negara bahkan mulai bergeser ke industri 5.0. Sebentar lagi kita juga tertinggal,” katanya dalam konferensi pers menjelang Pameran Virtual Krista Exhibitions, Kamis (17/6/2021).

Baca Juga: Kerja Sama Perdagangan dan Transfer Teknologi Jadi Incaran Indonesia di Pasar Eurasia

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU