Erick Thohir Sebut 3 Sektor BUMN Paling Terdampak Pandemi
Bumn | 16 Juni 2021, 12:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, ada 3 sektor BUMN yang keuangannya paling terdampak Covid-19. Yaitu perbankan, energi dan pertambangan. Padahal sebelum pandemi, ketiga sektor itu menyumbang dividen terbesar, bersama sektor telekomunikasi.
"(Sektor) Energi terdampak paling dalam dengan pertumbuhan minus 18 persen atau Rp204 triliun, kemudian banking minus 3 persen atau Rp10,3 triliun, dan pertambangan minus 17 persen atau Rp14,06 triliun," kata Erick dalam webinar BPK RI, Selasa (15/06/2021).
Erick mengungkap, sepanjang 2020 hanya ada 4 sektor BUMN yang tumbuh positif. Yaitu telekomunikasi, kesehatan, perkebunan, serta pertanian.
"Pertumbuhan telco sebesar 1 persen (yoy) atau senilai Rp881 miliar, healthcare tumbuh 8 persen atau Rp1,03 triliun, plantations sebesar 9 persen atau Rp3,65 triliun, serta food and agri yang tumbuh 4 persen atau setara Rp4,04 triliun, " jelas Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Ingin BUMN Jadi Lokomotif Pemerataan Ekonomi
Menurut Erick, kondisi keuangan BUMN saat pandemi sama seperti perusahaan swasta lainnya. Dimana, 90 persen BUMN yang terdampak, dipengaruhi oleh berbagai ketidakpastian.
Penyebabnya adalah mutasi virus Corona baru, pembatasan aktivitas masyarakat, kecepatan pemenuhan stok vaksin, serta perlambatan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat.
Untuk mengatasinya, Erick menyiapkan roadmap BUMN 2020-2024 yang dibagi menjadi tiga tahapan.
“Kita menarik percepatan di mana pada kuartal kedua 2021 ini kita masuk ke kategori resilience dan survival di mana kita melindungi BUMN strategis yang memang terdampak COVID dan BUMN yang punya potensi menjadi kekuatan,” ujarnya.
Baca Juga: 5 BUMN ini Sumbang Rp40 Triliun untuk Negara di Tahun 2020
Kementerian BUMN juga membentuk klasterisasi berdasarkan keterkaitan supply-chain dan kesamaan industri untuk meningkatkan sinergi. Serta, memperbaiki landasan good corporate governance (GCG) BUMN beserta restrukturisasi operasional untuk mencapai operational excellence.
Selanjutnya, tahapan kedua adalah restrukturisasi dan realignment yang ditargetkan selesai sampai kuartal II-2022. Yaitu melalui perbaikan portofolio dengan restrukturisasi korporasi yang bertujuan melakukan konsolidasi dan simplifikasi serta mempersiapkan landasan untuk inovasi model bisnis baru.
Lalu, tahapan ketiga dengan target hingga 2024 adalah inovasi dan transformasi. Yaitu dengan menciptakan kesempatan partisipasi sektor swasta dan melakukan spesialisasi BUMN dengan tujuan komersial dan sosial.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV