Mitra Kurir Protes Insentif Dipangkas, Gojek Kukuh Terapkan Skema Insentif Baru
Ekonomi dan bisnis | 9 Juni 2021, 06:21 WIB”Satu kali saja cancel order, performa bisa turun 5-10 persen. Sementara bonus hanya bisa cair kalau performa kita minimal 80 persen. Akhirnya, mau tidak mau barang tetap diangkut meski berbahaya. Masalah seperti ini, manajemen tidak tahu-menahu,” tuturnya.
Biaya pengisian bensin dan servis motor juga sepenuhnya tanggung jawab mitra. ”Argo per kilometer hanya dihitung saat ke titik antar. Sebaliknya itu ya ’kosongan’ karena order sudah selesai. Derita kami kalau kebetulan harus mengantar paket yang jauh-jauh,” katanya.
Protes
Yulianto menuturkan, pihak perusahaan tidak mengajak mitra kurir berdialog sebelum memutuskan mengubah skema insentif. Manajemen hanya melakukan sosialisasi sepihak atau pengumuman secara daring, pekan lalu.
”Kami ini sebenarnya mitra, tetapi kami tidak diajak berdialog dulu sebelum keputusan diambil,” katanya.
Setelah aksi protes di media sosial, akhir pekan lalu, manajemen mengajak 10 orang perwakilan mitra kurir untuk mediasi. Mitra pun mengajukan dua opsi.
Pertama membatalkan skema insentif baru dan kembali ke skema lama. Kedua menyeimbangkan perubahan skema insentif itu dengan menaikkan tarif argo per kilometer agar penurunan pendapatan per hari tidak terlalu jomplang.
Namun, mediasi yang diadakan pada Minggu (6/6/2021) itu tidak mencapai titik terang. Pihak perusahaan tetap berkukuh menerapkan skema insentif baru. Per Selasa ini, tarif baru itu pun resmi sudah berlaku.
Baca Juga: Iklan Shopee Ini Dinilai Netizen Ikut Menyebabkan Misinformasi antara Kurir dan Pembeli saat COD
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV