Meski Ada Program Pensiun Dini, Garuda Tetap Pertahankan 1.300 Pilot dan Kru Kabin
Bumn | 3 Juni 2021, 11:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Garuda Indonesia saat ini tengah menawarkan program pensiun dini kepada para pegawainya. Hal itu dilakukan untuk mengurangi beban keuangan Garuda. Namun, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Garuda akan mempertahankan 1.300 pilot dan kru kabin, serta pegawai lainnya.
"Dari hasil laporan saya, yang saya dapatkan, bahwa kita tetap mempertahankan 1.300 itu pilot dan kru kabin dan lainnya, 2.300 pegawai. Kalau negara lain, jangan saya yang bicara, sudah dalam proses yang lebih parah dari Garuda," kata Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (02/06/2021).
Dalam kesempatan itu, Erick juga mengungkapkan 4 skema penyelamatan Garuda yang ditawarkan pemerintah.
Baca Juga: Ini Sejumlah Kompensasi yang akan Diterima Karyawan Garuda jika Ambil Pensiun Dini
"Garuda kita ada propose 4 tahapan. 1-2-3-4, saya nggak mau berdebat tahapan itu, kan temen-temen media udah dapet, ini tahapannya 1-2-3-4," ujarnya.
Berikut adalah 4 skema penyelamatan Garuda:
- pemerintah akan terus mendukung Garuda melalui pemberian pinjaman atau suntikan ekuitas alias modal.
- menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi Garuda. Adapun penjelasannya, menggunakan legal bankcruptcy process untuk merestrukturisasi utang, sewa, kontrak kerja.
- merestrukturisasi Garuda dan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru.
- Garuda dilikuidasi dan sektor swasta dibiarkan untuk mengisi kekosongan. Kemudian, mendorong swasta untuk meningkatkan layanan udara misalnya dengan pajak bandara atau subsidi rute yang lebih rendah.
Sebagai langkah efisiensi, Erick juga berencana mengurangi jumlah Komisaris Garuda menjadi hanya 2-3 orang, dari yang tadinya berjumlah 5 orang.
Baca Juga: Erick Thohir akan Pangkas Komisaris Garuda Jadi Hanya 2-3 Orang
"Jadi nanti jumlah komisarisnya kita kurangin entah 2, entah 3 jadi apa, bener-bener mencerminkan keseriusan komisaris dan direksi Garuda. Kan yang menjalankan keseharian bukan saya," jelas Erick.
Rencana tersebut akan dibahas di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sekitar 2 minggu lagi.
"Komisaris kita kecilkan jumlahnya, itu bagian dari efisiensi, ini masukan yang bagus, nanti kita lakukan segera mungkin. Kasih waktu 2 minggu, ada RUPS-nya nanti nanti berdasarkan RUPS nanti kita kecilkan jumlah komisarisnya," tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV