Waketum MUI Anwar Abbas Nilai Penunjukan Komisaris BUMN Terkesan Bernuansa Balas Budi
Bumn | 30 Mei 2021, 17:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Bidang Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas ikut bicara soal penunjukan pejabat direksi hingga komisaris di perusahaan-perusahaan pelat merah atau di bawah BUMN.
"Akhir-akhir ini yang banyak terabaikan di mana yang didudukkan untuk menjadi pimpinan dari BUMN tersebut terutama untuk posisi-posisi sebagai komisaris adalah orang-orang yang dinilai oleh banyak pihak tidak tepat, tidak kompeten dan tidak mumpuni," kata Anwar melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (29/5/2021).
Seperti diketahui, pada Jum'at (28/5/2021), Menteri BUMN Erick Thohir baru saja menangkat gitaris grup band Slank Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
"Penunjukannya terkesan lebih banyak bernuansa sebagai balas budi karena yang bersangkutan telah berkontribusi di dalam pilpres dan atau pemilu yang baru lalu," ujar dia.
Baca juga: Abdee Slank Diangkat Jadi Komisaris Telkom, Andre Rosiade: Itu Kewenangan Menteri BUMN
Dia mengatakan hal ini bisa bermasalah jika pengangkatannya tidak menjunjung prinsip 'the right man in the right place', melainkan 'the right man in the wrong place'.
"Bila ini yang terjadi maka tentu kita tidak akan bisa berharap banyak BUMN yang mereka urus akan berjalan dengan baik dan lancar apalagi di tengah-tengah wabah Covid-19 yang sedang menimpa negeri ini," ujarnya.
Menurut Anwar, di masa pandemi banyak masalah rumit yang dihadapi perusahaan, sehingga jelas akan memerlukan orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman serta kreatifitas dan kecerdasan yang lebih.
Oleh karena itu, ia berharap dan meminta Menteri BUMN untuk rasional dalam menghadapi masalah yang sedang dialami perusahaan milik pemerintah di masa pandemi seperti ini.
Baca juga: Ahmad Dhani Apresiasi Keputusan Pemerintah Beri Kepercayaan Musisi Duduk di Komisaris BUMN
"Kalau hal seperti itu tidak bisa kita hadirkan maka tentu kita harus bersiap-siap sajalah untuk mendengar berita dan kabar buruk dari perusahaan BUMN tersebut," ucap Anwar.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV