Selamatkan Garuda Indonesia, Serikat Karyawan Tawarkan Opsi Lain
Bumn | 28 Mei 2021, 18:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) mengatakan, pihaknya memiliki opsi lain untuk bantu selamatkan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).
Tommy Tampatty selaku Ketua Harian Sekarga mengatakan opsi yang ditawarkan oleh pihak internal sekretariat bernama Opsi Penyelamatan Garuda Merah Putih Nasional NKRI.
Opsi ini berlandaskan komitmen untuk selamatkan Garuda Indonesia yang menjadi satu-satunya flag carrier Indonesia dan merupakan aset bagi bangsa.
"Menyelamatkan Garuda Indonesia adalah tugas seluruh anak bangsa, perjalanan GIAA tidak terlepas dari perjalanan bangsa ini, GIAA adalah satu-satunya flag carrier sekaligus aset bangsa," kata Tommy pada konferensi pers Serikat Bersama PT Garuda Indonesia di Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Sebelumnya, sempat beredar empat opsi dari pihak pemerintah untuk selamatkan keuangan dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Baca Juga: Serikat Karyawan Garuda Indonesia; Kami tidak Menerima dan Menolak Program Pensiun Dini
Opsi pertama yakni terus mendukung Garuda Indonesia melalui pemberian pinjaman/suntikan ekuitas. Catatannya, berpotensi meninggalkan Garuda dengan utang warisan yang besar yang akan membuat situasi yang menantang di masa depan.
Opsi kedua yakni menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi Garuda Indonesia. Yakni menggunakan legal bankruptcy process untuk merestrukturisasi kewajiban. Misalnya utang, sewa, kontrak kerja.
Opsi ketiga yaitu merestrukturisasi Garuda dan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru.
Opsi keempat, Garuda dilikuidasi dan sektor swasta dibiarkan untuk mengisi kekosongan. Catatannya, Indonesia tidak memiliki national flag carrier.
Terkait empat opsi tersebut, Tommy mengatakan pihaknya sudah mempelajari seluruh opsi yang ditawarkan.
Jika terpaksa memilih, pihak Sekarga memilih opsi pertama yakni terus memberi dukungan kepada GIAA.
"Kami akan memilih opsi penyelamat tapi bisa dilihat di ujung ada beban yang harus ditanggung, karena itulah kami di internal menawarkan opsi kepada pemerintah," jelas Tommy.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Empat Opsi untuk Selamatkan Garuda Indonesia
Tommy menjelaskan Opsi Penyelamatan Garuda Merah Putih Nasional NKRI berlandaskan pemahaman maskapai sebagai national flag carrier.
Menurut Tommy, keempat opsi sebelumnya tidak menyentuh akar masalah yakni status GIAA sebagai national flag carrier.
Ia pun mengatakan posisi negara bagi maskapai Garuda Indonesia selama ini cenderung belum memberikan dukungan secara penuh.
"Bandingkan dengan negara lain, perlakuan terhadap flag carrier di negara lain, seperti Australia, kebijakan negara seperti rute, slot, dan golden time penerbangan sebanyak 60 persen dikuasai negara, 40 persen baru dilepas," jelas Tommy.
Ia pun menegaskan, posisi negara harus jelas dengan kebijakan rute, slot, dan golden time yang berpihak pada BUMN.
"Salah satunya itu, semua penggunaan APDN untuk perjalanan dinas diwajibkan menggunakan BUMN. Ini juga yang perlu diusulkan kepada pemerintah," kata Tommy.
Ia juga mengatakan kebijakan pemerintah cenderung terlalu bebas di mana perusahan asing bebas terbang masuk ke domestik. "Harusnya ini ada batasan," ucapnya.
Ia pun berharap opsi yang disarankan pihak serikat karyawan dapat dipadukan dengan opsi pertama dari pemerintah sehingga dapat mencapai solusi yang paling baik.
Baca Juga: Federasi Pilot Indonesia Harapkan "Win-Win Solution" Terkait Isu Pensiun Dini Garuda Indonesia
Penulis : Hasya Nindita Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV