Punya Duit Rp490 T, BPJAMSOSTEK Gandeng INA akan Investasi di Proyek Strategis
Ekonomi dan bisnis | 25 Mei 2021, 08:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengelola dana investasi yang dimiliki BPJAMSOSTEK.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan porsi investasi langsung dalam portofolio investasinya. Lantaran dari total dana kelolaan BPJAMSOSTEK sebesar Rp490,1 triliun, yang ditempatkan di investasi langsung masih kecil.
"Dengan kerjasama ini, BPJAMSOSTEK berkolaborasi investasi dengan INA akan menanamkan dana ke dalam berbagai proyek investasi langsung secara bersama-sama atau sebagai co-investor," kata Anggoro dalam siaran pers, dikutip Selasa (25/05/2021).
Menurut Anggoro, dengan besarnya dana yang dimiliki, BPJAMSOSTEK bisa berperan dalam proyek-proyek potensial dan strategis.
Baca Juga: Pekerja Seni, Diajak Menaker Ikut BPJS Ketenagakerjaan Nih!
Lewat kemitraan dengan BUMN, BPJAMSOSTEK akan terlibat dalam beberapa sektor investasi. Antara lain, sektor infrastruktur (jalan tol, pelabuhan dan bandara), infrastruktur digital, serta jasa dan pendukung kesehatan.
"Kerjasama dengan INA ini serta dengan pihak-pihak yang lain, juga merupakan
upaya BPJAMSOSTEK untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendiversifikasi risiko serta mendistribusikan dana investasi sebagai dana amanah ke dalam berbagai instrumen investasi alternatif dengan durasi yang lebih panjang, yield yang optimal, governance dan manajemen risiko yang memadai," jelas Anggoro.
Sementara itu, Chief Executive Officer INA, Ridha Wirakusumah mengapresiasi upaya BPJAMSOSTEK untuk berinvestasi secara aman, berjangka panjang dan berdampak positif pada perekonomian nasional.
Baca Juga: Bank Ogah Terima Deposito BPJS Ketenagakerjaan karena Kebanyakan Duit
Ridha memastikan dana investasi BPJAMSOSTEK akan dikelola dengan baik.
"investasi yang dibidik oleh kami, selain diharapkan memberi imbal baik juga diharapkan dapat mempunyai multiplier effect yang besar terhadap perekonomian dan turut membantu menciptakan lapangan kerja di Indonesia, " tutur Ridha.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV