> >

Pidato di Sidang Paripurna, Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi 5,2 - 5,8 Persen di 2022

Ekonomi dan bisnis | 20 Mei 2021, 15:02 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (Sumber: BPMI Setpres)

Melalui akselerasi pemulihan ekonomi, reformasi struktural, dan reformasi fiskal, diharapkan kebijakan fiskal tahun 2022 akan efektif, prudent, dan sustainable.

Baca Juga: Kemenkeu Periksa Ulang Pajak 3 Perusahaan yang Diduga Terlibat Suap Pejabat Ditjen Pajak

"Pendapatan negara akan semakin meningkat ke kisaran 10,18 s.d. 10,44 persen PDB, belanja negara akan mencapai kisaran 14,69 s.d. 15,30 persen PDB, keseimbangan primer akan mulai bergerak menuju positif di kisaran -2,31 s.d. -2,65 persen PDB," sebut Sri Mulyani.

Defisit APBN juga dipatok semakin mengecil ke -4,51 s.d. -4,85 persen PDB, serta rasio utang akan tetap terkendali di kisaran 43,76 s.d. 44,28 persen PDB.

Baca Juga: Setoran Pajak Pelanggan Netflix Dkk Capai Rp1, 89 T

Dengan semua upaya pemerintah memulihkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, pemerintah optimistis angka kemiskinan akan berada di rentang 8,5 – 9,0 persen, rasio gini akan berkisar antara 0,376 – 0,378, Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat ke rentang 73,44 – 73,48.

Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 102 – 104 dan 102 – 105.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU