> >

Harga Kedelai Naik, Siap-siap Harga Tempe Tahu Ikut Naik

Ekonomi dan bisnis | 19 Mei 2021, 14:22 WIB
Tempe dibungkus plastik dan daun pisang (Sumber: Instagram)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Perdagangan menyatakan, harga kedelai terus naik di pasar internasional. Hal ini membuat harga tempe dan tahu di dalam negeri kemungkinan juga akan ikut naik. Lantaran produsen tempe tahu di Indonesia masih menggunakan kedelai impor.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, kedelai menjadi salah satu komoditas yang masuk dalam kondisi supercycle. Itu berarti, harganya sudah mulai tinggi, bahkan tinggi sekali.

Baca Juga: Ini Kata Buruh dan Pengusaha Soal Harga Vaksin Gotong Royong

"Sehingga akan ada penyesuaian dan pemerintah tetap akan kawal penyesuaian itu, disesuaikan dengan daya beli masyarakat, itu yang akan kami bahas selanjutnya. Jadi, tahu dan tempe nanti mungkin akan terpengaruh sedikit (harganya)," kata Oke dalam diskusi virtual Keyakinan Konsumen Kembali Optimis, Rabu (19/05/2021).

Periode supercycle adalah  periode lonjakan permintaan untuk beragam komoditas, yang menyebabkan lonjakan harga. Sebelumnya Kemendag sudah mengingatkan harga sejumlah komoditas akan naik di periode ini.

Oke menjelaskan, Indonesia masih sangat bergantung dengan kedelai impor lantaran pasokan dalam negeri tidak memenuhi untuk kebutuhan produksi tahu dan tempe.

Baca Juga: Inflasi AS Tertinggi Sejak 2009, Dipicu Kenaikan Harga Mobil Bekas

Namun, pemerintah akan tetap mengupayakan agar masyarakat bisa mengkonsumsi tahu dan tempe dengan harga yang terjangkau.

Ia menuturkan penyesuaian harga bahan pangan pokok tersebut akibat kenaikan harga kedelai di pasar internasional akan dilakukan secara bertahap.

"Karena bahan bakunya kedelai dari negara tertentu dan komoditi itu masuk pada kondisi yang supercycle, itu tidak bisa dihindari. Tapi, kami coba kendalikan secara bertahap dan tetap pada koridor yang kondusif," ujar Oke.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU