> >

Tren Positif Sektor Konstruksi Indonesia Diprediksi Tumbuh Hingga 8,7 Persen Selama 2021

Ekonomi dan bisnis | 27 April 2021, 03:05 WIB
Ilustrasi konstruksi (Sumber: Rhumbix via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia diprediksi bakal tumbuh positif hingga 8,7 persen pada tahun 2021.

Sebelumnya, pada tahun lalu, pertumbuhan sektor konstruksi tanah air sempat mengalami kontraksi yang ditandai dengan angka minus 3,3 persen.

"Kami memperkirakan konstruksi tumbuh sebesar 8,7 persen secara riil pada tahun 2021," tulis Fitch Solutions Country Risk & Industry Research dalam laporan, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (26/04/2021).

Baca Juga: Setelah Waskita, Giliran PTPP Jual Sebagian Saham di Tol Medan ke Investor Hong Kong

Tren positif sektor konstruksi pada tahun ini, tak lepas dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dorongan penggunaan produk domestik, serta berbagai dukungan dari Pemerintah untuk bidang infrastruktur.

Selain itu, Pemerintah juga telah membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) baru di Indonesia yaitu Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

INA memiliki tugas untuk memfasilitasi lebih banyak investasi dalam pembangunan infrastruktur, dengan mengurangi ketidakpastian hukum dan membuka penanaman modal bagi investor asing.

Baca Juga: Waskita Jual Sebagian Tol Medan ke Perusahaan Hong Kong, Dapat Rp 824 M untuk Bayar Utang

Beberapa dana dari asing yang dimaksud misalnya Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (AS), yang diketahui telah menunjukkan minat untuk membenamkan modal di Indonesia.

Meski begitu, komitmen investasi Koorporasi Keuangan Pembangunan Internaisonal AS yang dikonfirmasi masih sangat terbatas.

"Kami mengharapkan proyek-proyek di tol dan jalan raya menjadi prioritas pertama INA, karena efeknya ganda terhadap pertumbuhan ekonomi (Indonesia)," lanjut Fitch.

Baca Juga: Adhi Karya Akan Selektif Investasi Infrastruktur, Akibat Nilai Ekuitas yang Kecil

Dari laporan yang didapat, saat ini INA tengah menyeleksi beberapa proyek infrastruktur, termasuk konsesi jalan senilai USD2,6 miliar atau setara Rp37,64 triliun.

Walau begitu, akan ada sejumlah hambatan dalam investasi INA karena banyaknya tantangan politik yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Fitch berharap, berbagai proyek infrastruktur berskala besar bisa diselesaikan sebelum periode kedua masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU