Mudik Dilarang, Potensi Industri Logistik Meningkat
Ekonomi dan bisnis | 16 April 2021, 15:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kebijakan larangan mudik lebaran 2021 diprediksi akan meningkatkan potensi jasa pengiriman barang. Prediksi tersebut berdasarkan adanya tren kenaikan pengiriman barang di masa yang sama pada tahun sebelumnya.
Peluang ini pun dimanfaatkan PT Lion Express, salah satu perusahaan logistik dengan merek dagang Lion Parcel, dilansir dari halaman Kompas.id (14/4/2021).
CEO Lion, Parcel Farian Kirana melihat, kebijakan larangan mudik pada Ramadhan 2021 kali ini akan berdampak besar untuk industri logistik. Meski ada larangan orang bepergian, ia yakin tradisi berkirim barang saat Ramadhan dan Lebaran masih akan berlanjut.
Hal tersebut juga terlihat dalam kecenderungan kiriman barang yang terjadi belakangan. Farian menyebutkan, pengiriman barang saat ini mulai didominasi oleh barang dari bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berupa pakaian, makanan ringan, hingga produk kecantikan.
Baca Juga: Dialog: Tarif Kargo Naik, Bisnis Jasa Pengiriman Terjepit
"Saya melihat momen Ramadhan masih membawa kenaikan pada volume pengiriman. Ditambah lagi ada kebijakan larangan mudik selama Lebaran kali ini, orang pasti akan makin membutuhkan jasa pengiriman barang," jelas Farian dalam pertemuan terbatas dengan wartawan, Rabu (14/4/2021) malam.
Chief Sales Officer Lion Parcel Arif Wibowo menyebutkan, pada momen Ramadhan 2020 lalu ada sekitar 2,5 juta paket yang dikirimkan. Pengiriman pada bulan itu menjadi angka yang lumayan di tengah lesunya bisnis logistik selama pandemi Covid-19.
Meski tidak menyebutkan angka secara pasti, Arif mengatakan ada tren kenaikan yang masih terus dihitung oleh perusahaan sejak awal periode 2021.
Dengan melihat tren serupa pada Ramadhan tahun lalu, dia yakin akan ada tren kenaikan di tahun ini meski belum terukur besarannya.
"Peluang logistik (pengiriman barang) sebenarnya masih luas untuk kami garap. Lion Parcel juga bersaing baik lewat sistem pengiriman maupun paket biaya pengiriman," jelasnya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV