Ahok: Kami Bikin Program Langit Biru untuk Ajak Masyarakat Tinggalkan Premium karena Kurang Bagus
Ekonomi dan bisnis | 8 April 2021, 16:48 WIB
KOMPAS.TV - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat bicara terkait dengan Pertamina yang masih menjual bensin premium.
Menurut Ahok, sejumlah daerah di Indonesia masih membutuhkan premium.
Karenanya, Pertamina masih menjual bahan bakar beroktan 88 tersebut.
Meski demikian, Pertamina terus berusaha mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan pertalite atau pertamax sebagai bahan bakar kendaraan mereka.
Baca Juga: Ahok Balas Sentilan Politikus PDIP soal Pertamina Masih Jual Premium: Tanya ke Menteri
"Kami bikin (program) langit biru untuk mengajak dan mendidik masyarakat supaya meninggalkan premium karena kualitas kurang bagus," ucap Ahok saat di Solo, seperti dikutip dari Tribunnews, Rabu (7/4/2021).
Ahok mengatakan, masyarakat bisa lebih hemat bila menggunakan bahan bakar beroktan 90 ke atas karena bisa menghasilkan pembakaran mesin yang lebih sempurna.
Dengan begitu, lanjutnya, silinder atau blok tidak cepat kotor.
Kendaraan juga menjadi tidak sering diservis dan pemakaian suku cadang menjadi lebih awet.
"Kendaraan-kendaraan sekarang disarankan bukan untuk (mengonsumsi) premium," tutur Ahok.
Ahok juga menegaskan bahwa pihaknya masih akan berkoordinasi dan menanti keputusan kementerian terkait keberadaan premium di pasaran.
"Tanya ke menteri, kami hanya menjalankan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Giliran Ahok Temui Gibran Anak Jokowi di Solo, Ini yang Dibahas
Kritik DPR Pertamina Masih Jual Premium
Adapun sebelumnya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menyinggung Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal penjualan premium.
Politisi PDIP itu menyindir Pertamina yang masih menjual bensin premium.
Awalnya, Said mengungkapkan rasa penasarannya mengapa Pertamina masih menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
Ia membandingkan, negara-negara lain sudah tidak melakukan penjualan bensin premium semacam itu.
"Bensin kenapa kita masih premium, di seluruh dunia sudah enggak ada premium," kata Said dalam rapat dengar pendapat Badan Anggaran DPR RI, Rabu (7/4/2021).
Politisi kelahiran Sumenep itu menduga, pemerintah kalah dengan importir hingga menjual bensin premium.
Said pun mempermasalahkan mengapa Ahok mengabaikan para importir.
“Apa karena pemerintah kalah sama importir (makanya masih jual premium)? Kenapa Ahok tidak ngubek-ngubek importir itu, ya?" tanya Said.
Baca Juga: Kabareskrim Polri Pimpin Olah TKP Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Indramayu
Penulis : Fadhilah Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV