Perbedaan Terusan Suez dan Terusan Panama, Mana yang Lebih Menguntungkan
Ekonomi dan bisnis | 5 April 2021, 19:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebagai jalur pelayaran dunia, Terusan Suez di Mesir dan Terusan Panama di Panama memegang peran penting dalam dunia perdagangan ekspor-impor.
Meski harus dikenakan tarif transit, kapal yang melewati dua terusan tersebut pastinya dapat menghemat waktu dan biaya dalam perjalanannya.
Namun ternyata ada beberapa perbedaan antara kedua kanal paling tersohor di dunia tersebut.
Baca Juga: Marwa Elselehdar, Kapten Kapal Perempuan Pertama Mesir yang Disalahkan Terkait Insiden Terusan Suez
Dan berikut perbedaan Terusan Suez dengan Terusan Panama dikutip dari Frighwaves, Senin (5/4/2021).
1. Cara kerja
Dalam pengoperasiannya, Terusan Suez sangat mengandalkan pasang surut permukaan laut di setiap sisinya yaitu Pelabuhan Said di Laut Merah dan Pelabuhan Alexandria di Laut Mediterania
Selama pasang air cukup untuk mengangkat kapal-kapal besar yang melintas, tak masalah berapa pun jumlah kapal yang melintas di kanal.
Kondisi ini berbeda dengan Terusan Panama yang merupakan kanal air tawar, yang "memaksa" dua sisi laut yakni Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik untuk terhubung.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Kapal Ever Given Dievakuasi di Terusan Suez?
Untuk mengatur laju kapal yang melintas, Terusan Panama menggunakan bendungan atau dam beserta kapal tunda maupun lokomotif yang relnya berada di sisi kanal air.
Prosedur ini membuat proses di Terusan Panama jauh lebih rumit ketimbang kapal yang menggunakan Terusan Suez.
Hal ini juga membuat Terusan Panama tak bisa dilintasi kapal besar di atas 14.000 TEUs karena tentu membutuhkan volume air yang sangat besar untuk mengangkat kapal di sisi lain.
Baca Juga: Pentagon Sebut Terusan Suez Sebagai Lokasi Berbahaya, Apa Sebabnya?
2. Antrean kapal
Pengaturan antrean kapal pada Terusan Suez relatif lebih sederhana, yakni menjaga jarak antar kapal.
Sementara di Terusan Panama, setiap kapal harus masuk ke dam celah sempit di setiap sisinya secara bergantian dan ditarik oleh kapal tunda.
Hal ini membuat atrean kapal di Terusan Panama lebih lama. Namun Terusan Panama memiliki danau air tawar di tengah lintasannya, yang kemudian dimanfaatkan sebagai tempat bersandar kapal selama menunggu antrean.
Baca Juga: Terusan Suez Kembali Beroperasi Setelah Kapal Kargo Raksasa Ever Given Bebas dan Kembali Mengapung
3. Pengurangan jarak dan biaya
Sejak selesai dibangun pada 1869, Terusan Suez mampu memangkas waktu tempuh sebanyak 6.000 kilometer (km).
Kapal dari Teluk Persia yang hendak menuju Eropa Utara, sebelum adanya kanal, mesti berlayar selama 24 hari dengan menempuh jarak 21.000 km mengitari Benua Afrika.
Sementara kini, lama waktu perjalanan kapal dari lokasi yang sama hanya memerlukan waktu 14 hari karena jarak dipangkas hanya menjadi 12.000 km.
Baca Juga: Kapal Kargo The Ever Given yang Kandas di Terusan Suez Sudah Mulai Bisa Diselamatkan
Sedangkan Terusan Panama yang rampung tahun 1914 memperpendek waktu dari Atlantik ke Pasifik sejauh 13.000 km.
Lebih jelasnya, Terusan Suez menghemat biaya perjalanan kapal dari Rotterdam Belanda ke Mumbai India sebesar 41 persen.
Dan Terusan Panama, menghemat waktu tempuh kapal dari New York menuju Los Angeles hingga sebesar 60 persen.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV