Punya Dompet Digital Malah Bikin Boncos? Simak Tips Mengaturnya
Ekonomi dan bisnis | 26 Maret 2021, 16:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Transaksi keuangan di zaman sekarang semakin mudah dengan kehadiran dompet digital atau e-wallet. Dengan dompet digital, masyarakat tidak perlu membawa uang tunai bahkan kartu ATM saat berbelanja, makan di restoran, atau bahkan saat berwisata.
Kehadiran dompet digital juga semakin mempermudah saat pembatasan aktivitas berlaku saat pandemi. Saat bekerja atau sekolah dari rumah, masyarakat tetap bisa membeli kebutuhan sehari-hari dengan membayar dompet digital.
Namun, menggunakan dompet digital harus hati-hati karena sifatnya yang mudah bisa membuat kantong bolong. Yang perlu dipahami, kehadiran dompet digital seperti GoPay, OVO, DANA, LinkAja dan yang lainnya, bukan berarti uang anda bertambah.
Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Dukung Bayar SPP Pakai GoPay
Jumlah uang yang Anda miliki tidak bertambah, hanya bentuknya saja yang berubah menjadi saldo di dompet digital.
Berikut tips yang bisa diterapkan agar bisa tetap hemat menggunakan dompet digital:
1. Gunakan saat butuh
Terdengar sederhana tapi mungkin inilah tahapan yang paling sulit. Sejak awal, Anda harus menetapkan tujuan mempunyai dompet digital. Misal untuk membayar transportasi online, berbelanja di marketplace, atau membayar berbagai tagihan bulanan.
Misalkan dompet digital hanya untuk membayar ongkos transportasi saat bekerja. Maka saldo yang diisi hanya disesuaikan dengan kebutuhan tersebut selama sebulan.
Sehingga jika ada keperluan diluar tujuan awal, Anda bisa menggunakan sarana pembayaran lain.
Baca Juga: Grab Belum Tertarik Membuat Dompet Digital
2. Jangan memiliki lebih dari satu dompet digital
Dengan memiliki 1 dompet digital, akan lebih mudah mengatur berapa uang yang sudah dikeluarkan. Jika memiliki lebih dari 1 atau bahkan berapa dompet digital, Anda akan merasa punya banyak uang.
3. Promo tak selalu hemat
Salah satu yang menarik dari dompet digital adalah kehadiran promo, baik dari pihak e-wallet maupun mitra mereka. Selama pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan, promo bisa digunakan dan membuat Anda berhemat.
Tapi jangan sampai, yang tadinya hanya perlu beli 1 barang tapi jadi membeli 3 barang demi promo. Karena berarti, Anda sudah keluar uang lebih banyak dari yang seharusnya.
Jangan lupa, selalu baca syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum menggunakan promo.
Baca Juga: LinkAja Dapat Suntikan Modal Rp 1,4 Triliun dari Grab hingga Telkomsel
4. Selalu monitor transaksi
Anda bisa memonitor transaksi dengan melihat riwayat transaksi. Dari situ akan terlihat berapa sisa saldo, apakah digunakan sesuai kebutuhan dan tujuan awal, atau berapa banyak transaksi tak diduga yang sebenarnya bisa dihindari.
Riwayat transaksi bisa menjadi bahan evaluasi saat ingin mengisi saldo dompet digital kembali.
5. Konsisten dalam menentukan batasan saldo
Dengan menegakkan tujuan pemakaian dompet digital, Anda bisa menentukan batasan saldo. Jangan mengisi saldo lebih banyak dari yang Anda perlukan. Sekali lagi, itu akan membuat Anda merasa punya banyak uang dan sayang jika tidak digunakan.
Akhirnya, semakin banyak saldo di dompet digital bisa membuat pemiliknya makin konsumtif.
Baca Juga: Dorong Industri Pariwisata Bangkit, Traveloka Gelar Epic Sale 2021
6. Tentukan waktu top up saldo
Pengisian saldo sebaiknya dilakukan di waktu tertentu. Misalnya saat baru gajian, Anda bisa mengisi saldo e-wallet untuk kebutuhan selama 1 bulan. Sehingga Anda bisa menjaganya agar tidak habis sebelum waktu gajian bulan berikutnya.
7. Jangan ketergantungan
Kemudahan menggunakan dompet digital bisa membuat penggunaannya ketergantungan. Alhasil, saat saldo habis Anda tak lagi berpikir panjang untuk top up, bahkan dengan jumlah nominal yang besar.
Gunakanlah uang tunai sebagai penyeimbang agar Anda tidak ketergantungan terhadap dompet digital.
Baca Juga: Garuda Indonesia Online Travel Fair Tawarkan Diskon Tiket 85%
Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV