> >

Ridwan Kamil: Daripada Impor, Mending Beli Beras Jabar yang Surplus

Ekonomi dan bisnis | 17 Maret 2021, 17:27 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). (Sumber: Humas Pemprov Jabar)

"Masa sudah beras banyak, impor pula kan begitu. Kalau posisinya krisis beras, saya kira masuk akal ya, tapi ini surplus di Jabar," terangnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud menyatakan, impor beras perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan sepanjang 2021. Sehingga, tidak menimbulkan gejolak sosial dan politik.

Baca Juga: Pemerintah Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Bulog: Sisa Impor 2018 Masih Ada di Gudang

Musdhalifah membenarkan adanya surplus beras. Namun, surplus beras tidak merata di semua daerah.

”Surplus memang ada. Namun, surplus hanya berada di 6-7 provinsi (sentra produksi) dan ada yang defisit. Belum lagi wilayah di pulau-pulau," kata Musdhalifah seperti dikutip dari Harian Kompas, lewat Kompas.com, (17/03/2021).

Nantinya, Bulog yang akan menyerap beras petani di daerah yang surplus dan menyalurkan nya ke daerah yang defisit beras.

Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU