> >

95% Peserta Prakerja Pakai Insentifnya untuk Beli Bahan Pangan

Kebijakan | 17 Maret 2021, 08:02 WIB
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). (Sumber: ANTARA FOTO/Moch Asim via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja menyatakan, insentif Kartu Prakerja paling banyak digunakan untuk membeli bahan makanan. Dari hasil survei PMO Kartu PraKerja, 95% peserta survei menggunakan insentifnya untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Direktur Eksekutif PMO Program Kartu PraKerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, hasil survei juga menunjukkan 74% penerima insentif menggunakannya untuk membayar tagihan listrik atau air.

"Lalu 70% diantaranya menggunakan untuk tambahan modal usaha, 64% menggunakan untuk membeli bensin atau solar, dan 61% menggunakan insentif untuk paket internet, " jelas Denni dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (16/3/2021).

Survei terkait hasil insentif tersebut dilakukan dengan sumber sebanyak 4,7 juta penerima program kartu Prakerja, dengan waktu 5 Agustus hingga 15 Desember 2020.

Baca Juga: Buruan! Program Prakerja Bagi-Bagi Hadiah untuk 40 Orang, Total Rp 10 Juta, Ini Kuisnya

"Jadi memang ini fungsi dari kartu prakerja yaitu misi ganda yang awalnya adalah untuk keterampilan, tetapi di masa pandemi ditambah misi untuk daya beli masyarakat, " jelas Denni.

Denni melaporkan, hingga 16 Maret 2021, sudah terdapat 55,8 juta masyarakat yang mendaftar program kartu prakerja melalui situs. Sebanyak 36,6 juta lolos verifikasi email, 27 juta lolos verifikasi NIK dan KK, lalu 25,6 juta lolos verifikasi nomor HP.

Sejauh ini, sudah ada 7,2 juta SK yang diterima, dimana 6 juta penerima tahun 2020 dan sebanyak 1,2 juta SK penerima yang diterbitkan di 2020.

Dai jumlah tersebut terdapat 6,58 juta peserta yang sudah membeli pelatihan.

Baca Juga: Asyik, Alumni Kartu PraKerja Bakal Dapat Bantuan KUR

"Jumlah orang yang sudah beli pelatihan itu 5,51 juta di 2020, sedangkan di 2021, kita sudah memberi SK 1,2 juta orang, yang sudah membeli pelatihan 1 juta lebih," ujar Denni.

Dari data tersebut, ada pula sekitar 6 juta orang yang sudah menyelesaikan minimal 1 pelatihan. Sebanyak 5,33 juta dari penerima tahun 2020, dan 774.000 orang dari tahun 2021.

Kemudia ada sekitar 5,5 juta peserta yang telah menerima insentif. 5,32 juta orang penerima tahun 2020 dan 269.000 penerima tahun 2021.

Baca Juga: Aturan Baru Kartu PraKerja, Wajib Tonton Video Sebelum Beli Pelatihan

Sedangkan jumlah insentif yang sudah diberikan sebesar Rp 13,5 triliun. Yakni Rp 13,36 triliun untuk peserta Kartu Prakerja di tahun 2020, dan di 2021 yang sudah disalurkan sebesar Rp 161 miliar.

Sesuai ketentuan, Setiap peserta kartu PraKerja akan mendapat bantuan sebesar Rp 3,55 juta.

Yaitu terdiri dari Rp 600 ribu/bulan untuk biaya pelatihan dan akan diberikan selama empat, dengan total Rp 2,4 juta. Rp 1 juta sebagai insentif biaya pelatihan dan Rp 150 ribu sebagai biaya survei.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU