> >

Pemerintah Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Bulog: Sisa Impor 2018 Masih Ada di Gudang

Ekonomi dan bisnis | 16 Maret 2021, 11:48 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Dirut Bulog Budi Waseso di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (18/3/2020). (Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

"Kesalahan pada impor beras tahun 2018 dikarenakan rata-rata jenisnya merupakan jenis beras pera yang tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia yang menyebabkan sulitnya penyaluran beras tersebut," terang Buwas.

Tahun lalu, beras impor tahun 2018 yang ada di gudang Bulog sebanyak 900 ribu ton. Beras tersebut kemudian digunakan untuk penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan bantuan langsung dari Presiden kepada masyarakat dalam menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi.

Namun beras tersebut hanya tersalurkan sekitar 450 ribu ton dari alokasi sebanyak 900 ribu ton. Sisanya, hingga kini sebanyak 275.811 ton beras impor tahun 2018 masih tersimpan di gudang Bulog, dengan 106.642 ton di antaranya sudah mengalami turun mutu.

Karena sudah tidak bisa diedarkan, beras sisa impor tahun 2018 tersebut akan diolah menjadi tepung yang akan ditangani oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Pemerintah akan Impor Beras hingga Gula

Di sisi lain, rencana impor beras dikhawatirkan membuat harga gabah di tingkat petani anjlok. Lantaran sebentar lagi akan memasuki musim panen raya, yaitu pada Mei-April 2021.

Buwas pun menegaskan, pada akhirnya Bulog belum tentu melaksanakan penugasan impor beras tersebut.

"Kalau pun kami mendapatkan tugas impor 1 juta ton, belum tentu kami laksanakan, karena kami tetap memprioritaskan produk dalam negeri yang sekarang masa panen raya sampai bulan April," katanya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU