> >

Neraca Dagang RI Februari Surplus US$ 2 Miliar di Tengah Pandemi

Ekonomi dan bisnis | 15 Maret 2021, 15:05 WIB
Ilustrasi ekspor impor (Sumber: Tribunnews.com)

"Beberapa komoditas yang naik harganya adalah minyak kelapa sawit, tembaga timah, dan perak. Yang turun, batu bara dan emas," katanya.

Total ekspor nonmigas mencapai 94,36% dari total ekspor Indonesia pada bulan lalu. Mulai dari ekspor industri pertanian yang turun 8,96% menjadi US$ 310 juta, industri pengolahan naik 1,38% menjadi US$ 12,15 miliar, dan industri pertambangan turun 6,71% menjadi US$1,95 miliar.

Sementara itu, nilai impor nasional pada Februari 2021 sebesar US$13,26 miliar atau turun 0,49% dibanding impor pada Januari 2021 sebesar US$13,34 miliar.

"Penurunan impor disebabkan penurunan impor migas sebesar 15,95%, sedangkan impor nonmigas naik 1,54%," imbuh Suhariyanto.

Baca Juga: Luhut Tegur Mendag Lutfi: Lu Jangan Mau Impor-Impor, Tanya Gue Dulu

Sementara, dibandingkan secara tahunan, impor Februari 2021 mengalami kenaikan 14,86% dibanding Februari 2020.

"Yang menggembirakan impor barang penolong atau bahan baku ini ada peningkatan 11,53% dan barang modal. Kita harap peningkatan impor barang baku dan barang modal ini menunjukkan bahwa geliat industri dan investasi di tanah air bergerak bagus," ujarnya.

Menurut Suhariyanto, surplus perdagangan Indonesia pada Februari ini lebih baik dari China, Amerika Serikat, Australia, dan Brasil yang neraca dagangnya defisit. 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU