Belanja Negara Capai Rp 266 T di Februari, Sri Mulyani: APBN Bekerja Sangat Keras
Ekonomi dan bisnis | 2 Maret 2021, 13:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Tahun 2021 baru berjalan 2 bulan, namun APBN sudah bekerja sangat keras. Kementerian Keuangan mencatat, belanja negara hingga 26 Februari 2021 mencapai Rp 266,7 triliun. Jumlah itu setara 9,7% dari total alokasi belanja tahun ini, sebesar Rp 2.750 triliun.
"Jadi dalam hal ini APBN kita bekerja luar biasa dini, dari Januari sudah melakukan kenaikan belanja dan pada posisi akhir Februari pertumbuhan belanjanya 11,7%," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam siaran pers virtual, Senin (01/03/2021).
Baca Juga: Heboh Sri Mulyani Disebut Selundupkan Sepeda Brompton, Ini Penjelasan Bea Cukai
Dari total belanja Rp 266,7 triliun, belanja pemerintah pusat realisasinya mencapai Rp 169,7 triliun. Lalu transfer ke daerah realisasinya sebesar Rp 97 triliun.
Belanja pemerintah yang besar, merupakan upaya untuk memulihkan ekonomi dari dampak pandemi.
"Itu lah kenapa APBN bekerja di berbagai jalur, mendorong masyarakat untuk pulih, termasuk melindungi masyarakat dan mendorong dunia usaha untuk pulih, dan dia sendiri menciptakan demand dengan belanja, " jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Dituding Selundupkan Sepeda Brompton, Apa Kelebihan Sepeda Lipat Ini?
Sebelumnya, APBN 2021 sudah mengalami defisit sekitar Rp 45,7 triliun per Januari 2021. Hal itu terjadi, karena pemasukan negara hingga Januari lalu baru sebesar Rp 100,1 triliun, sedangkan belanja negara udah Rp 145,8 triliun.
Turunnya pendapatan negara di Januari 2021, salah satunya disebabkan pendapatan pajak yang baru mencapai Rp 68,5 triliun. Turun 15,3% dibandingkan periode yang sana tahun lalu, yang masih bisa mencapai Rp 80,8 triliun.
Baca Juga: Tahun 2021 Baru Mulai, APBN sudah Defisit Rp 45,7 T
"Di tengah tekanan pendapatan itu, belanja negara, terutama untuk modal, barang dan bansos yang melonjak sangat tinggi pada Januari 2021 kemarin. Itu merupakan efek dari pandemi corona, " kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/02/2021).
Untuk belanja barang saja, pada Januari kemarin sudah naik 7,2% dan belanja modal naik 539% dibanding Januari 2020.
Sedangkan untuk belanja bantuan sosial, per Januari kemarin sudah terealisasi sebesar Rp 20 triliun, naik dibandingkan realisasi 2020 yang baru Rp13,2 triliun. Sementara belanja pegawai relatif sama tidak berubah.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020, pemerintah menaikkan batas aman defisit dari 3 persen menjadi 6,34%. Kebijakan ini dilakukan melihat tekanan ekonomi yang dalam akibat pandemi Covid-19. Sedangkan dalam APBN 2021 defisit APBN ditargetkan Rp 1.006 T atau 5,70 persen terhadap PDB.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV