Akhir Kisah Sukses Cheetos, Lays, dan Doritos di Indonesia
Ekonomi dan bisnis | 20 Februari 2021, 07:00 WIBSetelah transaksi tersebut, kepemilikan ICBP di dalam IFL bertambah menjadi 99,99% dari semula 51%. Nilai transaksi tersebut sebesar Rp 494 miliar.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan perjanjian lisensi akan selesai dalam waktu 6 bukan setelah transaksi pembelian saham.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-33, Kim Soo Hyun Dapat Kado Bingkisan Indomie hingga Beng-beng
Sehingga, jika dihitung dari 17 Februari maka pertengahan Agustus nanti Lays, Cheetos, dan Doritos harus berhenti produksi.
"Fritolay, PepsiCo dan atau pihak afiliasi lainnya tidak boleh memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apapun di Indonesia yang bersaing dengan produk IFL selama 3 tahun sejak berakhirnya masa transisi," kata Gideon dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis, (18/02/2021).
Menanggapi rilis tersebut, PepsiCo juga mengeluarkan pernyataan resmi. PepsiCo menilai Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan perseroan.
Baca Juga: Lebih Tertarik Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Bagaimana Negosiasi Tesla dengan Indonesia?
Saat ini, PepsiCo akan terus menawarkan produk Quaker Oat di Indonesia. Pada 2024 nanti, PepsiCo kemungkinan akan kembali membawa Lays, Doritos, dan Cheetos ke Indonesia.
IFL merupakan perusahaan patungan antara PepsiCo dengan ICBP yang kemitraannya telah berlangsung selama 30 tahun terakhir.
Baca Juga: Tesla Ingin Bangun Power Bank Kapasitas Besar di RI
Tanda-tanda pecah kongsi kedua perusahaan tersebut sudah terlihat sejak 2019.
Saat itu, minuman ringan bersoda dengan merk Pepsi, Miranda dan 7up menghilang dari pasaran. Lantaran, PepsiCo telah mengakhiri kontrak kerja sama produksi, distribusi, dan penjualan dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) di Indonesia sejak Oktober 2019.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV