> >

Dubes RI di Jepang Resmikan Kapal Super Tanker Pertamina Pride

Ekonomi dan bisnis | 10 Februari 2021, 08:28 WIB
Peresmian Kapal Super Tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Pride di Galangan Kapal Ariake Japan Marine United. (Sumber: Dok KBRI Tokyo)

KUMAMOTO, KOMPAS.TV - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan Kapal Super Tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) "Pertamina Pride" di Galangan Kapal Ariake Japan Marine United.

“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya sampaikan penghargaan kepada semua tenaga terampil dan berdedikasi yang telah berkontribusi dalam konstruksi Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Pride," demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi saat meresmikan kapal super tanker VLCC milik Pertamina di Galangan Kapal Ariake Japan Marine United, Kumamoto pada Selasa (9/2/2021).

Dubes RI Heri Akhmadi mengatakan, keberadaan super tanker Pertamina Pride ini akan menjadi bagian penting dari bisnis Pertamina di masa mendatang.

“Keberadaan VLCC ini akan berperan penting untuk mendukung pemenuhan kebutuhan transportasi Free-On-Board Crude Cargo sebagai bahan baku kilang. Hal ini sangat penting untuk mengamankan pasokan energi nasional,” tambah Heri Akhmadi.

Saat meresmikan Pertamina Prida, Heri Akhmadi didampingi oleh Nuning Akhmadi, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo Rima Cempaka dan Kepala Pertamina Asia Timur Made Adi Putra.

Baca Juga: Pertamina Tambah Impor BBM Jadi 113 Juta Barel di 2021

Sementara itu, dari Jakarta hadir secara virtual Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansuri, Presiden Direktur Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, serta Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Pertamina.

Kapal VLCC Pertamina Pride memiliki kapasitas angkut minyak mentah sebanyak 324.995 meter kubik atau sekitar 2,04 juta barel. Kapal ini merupakan crude oil tanker jenis single screw driven dan single deck.  

Panjang keseluruhan kapal ini mencapai 330 meter atau sekitar tiga kali ukuran lapangan bola dengan kedalaman 29.35 meter.

Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menambahkan, pembangunan kapal yang memakan waktu kurang lebih 18 bulan ini, merupakan wujud kerja sama konkret antara Indonesia dan Jepang.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU