Sempat Terancam Bangkrut, Saham Sepatu Boot Dr. Martens Senilai 5 Milyar Dolar AS Akan Go Public
Kompas bisnis | 31 Januari 2021, 06:00 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Ada kabar gembira buat para penggemar sepatu boot Dr. Martens atau kerap juga disebut DocMart. Mulai Rabu (3/2) depan, perusahaan pembuat sepatu boot berbantalan udara dengan jahitan khas berwarna kuning itu akan menjual sahamnya ke publik. Diperkirakan bernilai 5 milyar dolar Amerika Serikat (AS), saham perusahaan Dr. Martens akan berada dalam daftar Bursa Efek London untuk kali pertama pada pekan depan.
Saham Dr. Martens akan dijual ke publik mulai Rabu (3/2) dengan harga jual senilai sekitar 3,7 milyar Pounsterling atau sekitar 5 milyar dolar AS. Sekitar 35% dari nilai tersebut akan tersedia bagi para investor untuk dibeli dan dijual.
“Transformasi Dr. Martens yang berhasil merupakan kisah yang hebat, dan yang lebih menggembirakan lagi adalah adanya potensi besar yang menanti,” ujar Direktur Eksekutif Dr. Martens Kenny Wilson seperti dikutip dari Associated Press.
Baca Juga: Begini Gaya Ridwan Kamil Tawarkan Sepatu Produk UMKM dari Kulit Ceker Ayam
Perusahaan pembuat alas kaki ini bermaksud menggunakan hasil penjualan saham untuk mengembangkan merk, yang kini dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Permira.
Sepatu boot Dr. Martens terjual sekitar 11 juta pasang di lebih dari 60 negara di seluruh dunia tiap tahunnya. Perusahaan masih melihat adanya potensi peluang untuk pengembangan.
Lahir pasca Perang Dunia ke-2, sepatu boot Dr. Martens telah menjadi simbol pemberontakan kaum muda. Sepatu boot Dr. Martens berawal dari Munich pasca perang di tahun 1945, saat Dr. Klaus Maertens, seorang tentara Jerman berusia 25 tahun, tengah dalam masa penyembuhan dari patah kaki yang dialaminya. Mencari alternatif selain sepatu boot tradisional bersol kulit yang kaku, Dr. Maertens kemudian menciptakan sepatu boot berbantalan udara. Ia kemudian menunjukkan karyanya pada seorang teman lamanya yang seorang teknisi mesin, Dr. Herbert Funk.
Baca Juga: Pertandingan Sepakbola Dihentikan Karena Anjing Membawa Lari Sepatu Sepakbola
Memanfaatkan material militer yang tidak terpakai, dua tahun kemudian keduanya memproduksi sepatu baru mereka. Meski pembeli awal mereka kebanyakan adalah para perempuan yang berusia lebih tua, dalam jangka waktu 10 tahun, bisnis mereka berkembang pesat.
Pada 1960, perusahaan Inggris Griggs membeli lisensi eksklusif sepatu tersebut. Griggs membuat beberapa penyesuaian yang hingga kini masih ada, termasuk jahitan berwarna kuning di sekeliling sepatu. Peluncuran sepatu boot Dr. Martens 1460 berlubang delapan terjadi bersamaan dengan gerakan transformasi budaya radikal kaum muda.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV