Sri Bintang Pamungkas Gugat BCA Rp 10 Miliar, Ada Apa?
Ekonomi dan bisnis | 25 Januari 2021, 21:04 WIBKemudian, penantian kembalinya sertifikat hak milik (SHM) persil wilis selama 5 tahun sejak 2016 senilai Rp 1 miliar setahun.
Selain itu, Sri Bintang Pamungkas juga menuntut biaya materiil dan bukan-materiil yang harus dikeluarkan selama satu tahun dengan menyampaikan gugatan dan sidang-sidang di Pengadilan Negeri, dengan kemungkinan banding dalam upaya mencari keadilan dan kebenaran senilai Rp 3 miliar.
Dia juga menuntut para tergugat untuk membayar Rp 100 juta untuk setiap hari penundaan atas putusan pengadilan.
Baca Juga: BCA Minta Maaf soal Viralnya Layar ATM yang Bisa Diintip Orang Lain
Terakhir, meminta putusan pengadilan dalam provisi ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada proses bantahan, perlawanan atau banding.
Terkait gugatan tersebut, pihak manajemen BCA pun buka suara. Direktur BCA, Santoso Liem, mengatakan pihaknya telah menjalankan operasional perbankan termasuk proses lelang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Sehubungan dengan pemberitaan yang beredar mengenai adanya gugatan terhadap BCA atas pelelangan sertifikat persil wilis, dapat kami sampaikan bahwa BCA sebagai lembaga perbankan telah menjalankan operasional perbankan termasuk proses lelang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Santoso dikutip dari Kontan.co.id, Senin (25/1/2021).
Namun demikian, Santoso menambahkan, pihaknya tetap menghormati seluruh proses hukum yang sedang berjalan dan akan menggunakan hak-hak hukum BCA yang akan disampaikan dalam persidangan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Baca Juga: Langkah Awal Bangkitkan Ekonomi, Kepala Ekonom BCA Siap Divaksin
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV