Pengemudi Grab dan Gojek Ancam Unjuk Rasa di Seluruh Indonesia Merespons Perundingan Merger
Ekonomi dan bisnis | 15 Desember 2020, 21:32 WIBGrab yang ditaksir bernilai 15 miliar dollar juga belum merespon pertanyaan.
Para pengemudi di Indonesia mengatakan mereka kuatir akan arti kesepakatan itu bagi kehidupan mereka sehari-hari, setelah pendapatan mereka terpotong habis sejak awal tahun ini karena pandemic Covid-19 yang menyapu Indonesia.
Garda Nasional mengatakan, anggota mereka saat ini sudah mendapat 70 persen dari pendapatan mereka sebelum pandemi Covid-19, namun ribuan sudah terusir dari rumah-rumah kontrakan mereka sekitar bulan Mei hingga Juli tahun ini.
Serikat pengemudi di Indonesia, yang mewakili satu juta pengemudi, mengatakan mereka ingin agar pemerintah ikut dan terlibat dalam perundingan untuk melindungi kepentingan para pengemudi.
“Penggabungan atau merger akan sangat merugikan dan kami akan memprotes Grab, Gojek, dan SoftBank milik Jepang, bila tidak ada dialog dengan pengemudi dan regulator atau pemerintah,” tegas Fadel Balher, perwakilan pengemudi dari Kalimantan Timur, “Dan kami akan protes dengan suara keras,”
Lembaga Pengawas Monopoli kepada Reuters mengatakan belum mendapat pemberitahuan tentang merger namun mereka memantau pemberitaan tentang hal tersebut.
Kementerian Perhubungan Indonesia kepada wartawan juga menyatakan belum dihubungi kedua perusahaan terkait merger.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV