Luhut Makcomblang Investasi: Pepet Gerombolan Elite (1)
Ekonomi dan bisnis | 18 November 2020, 16:09 WIBMengundang investor asing dan membangun manufaktur di Indonesia, juga jadi upaya menggeser fundamental alias basis ekspor. Indonesia adalah surga bahan baku baterai mobil listrik (lithium), yaitu nikel dan kobalt. Tetapi selama ini, yang banyak diekspor adalah bahan baku mentah.
Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat, pada tahun lalu, produksi bijih nikel dunia mencapai 2,67 juta ton. Indonesia menjadi produsen terbesar, dengan produksi nikel sebesar 800.000 ton.
Realisasi itu jauh lebih tinggi dibanding negara-negara lain. Filipina sebagai negara produsen terbesar dunia ke-2 saja hanya memproduksi 420.000 ton nikel.
“Kita jangan hanya ekspor raw material (bahan baku mentah), sehingga hanya tergantung pada harga komoditi,” tutur Luhut.
Baca Juga: Luhut “Makcomblang Investasi”: Posisi Tentukan Prestasi (2)
Masih memakai data kementerian ESDM, Indonesia juga memiliki sumber daya bijih nikel sebesar 11.887 juta ton, dengan detail tereka 5.094 juta ton, terunjuk 5.094 juta ton, terukur 2.626 ton, hipotetik 228 juta ton. Kemudian, cadangan bijih sebesar 4.346 juta ton dengan detail, terbukti 3.360 juta ton dan terkira 986 juta ton. (Dyah Megasari, Produser Kompas Bisnis)
Penulis : Dyah-Megasari
Sumber : Kompas TV