Usai Bongkar Aib Pertamina, Ahok: Saya dan Menteri Erick Thohir Kompak Tak Bisa Diadu Domba
Bumn | 17 September 2020, 12:56 WIBIa menyebut, ada banyak sekali kepentingan politis yang terjadi di perusahaan pelat merah tersebut.
Ahok mencontohkan, di Pertamina jabatan direksi maupun komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," ucap Ahok dalam akun Youtube POIN dilihat pada Rabu (16/9/2020).
Baca Juga: Ahok Sebut Peruri Minta Rp 500 Miliar ke Pertamina, Stafsus Erick Thohir: Ditawar Saja...
Tak hanya itu, Mantan Bupati Belitung Timur ini juga menyebut, tata kelola Pertamina juga tidak efisien.
Ia mencontohkan perihal gaji di Pertamina yang menurutnya tidak masuk akal.
Dia mengaku, sering mendapati pejabat Pertamina yang masih menerima gaji besar, padahal yang bersangkutan sudah tidak menjabat.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tukas Ahok.
Selain itu, Ahok juga menyebut bahwa BUMN lebih baik jika dikelola secara profesional. Salah satu caranya bisa meniru apa yang telah dilakukan Singapura dengan membentuk Temasek.
"Kementerian BUMN harusnya sudah dibubarkan sebelum Pak Jokowi turun. Kita sudah ada semacam Indonesia Incorporation, semacam Temasek. Persoalannya Presiden tidak bisa mengontrol manajemen BUMN. Kita nggak ada orang," ujar Ahok.
Baca Juga: Ahok Bongkar Bobrok Pertamina, Dari Pejabat Titipan Hingga Gaji Yang Tak Masuk Akal
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV