Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Ahli Kesehatan Sebut Tidak Realistis dan Tidak Konsisten
Bbc indonesia | 25 Maret 2022, 17:02 WIBPemerintah akan melakukan pemeriksaan acak bagi pelaku mudik Lebaran 2022, dan memberikan alternatif kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi kedua dan booster di posko-posko jalur mudik.
Ahli kesehatan masyarakat menilai kebijakan kelonggaran mudik "tidak realistis" jika bertujuan mendorong target vaksinasi, karena waktu mudik sangat cepat dengan mobilitas penduduk yang besar.
Sementara itu, juru bicara vaksinasi pemerintah mengatakan syarat vaksin booster untuk mudik demi "memberikan proteksi kepada masyarakat". Sebelumnya Presiden Joko Widodo membolehkan masyarakat mudik pada libur Lebaran 2022, namun harus sudah divaksin lengkap dan mendapat booster atau dosis ketiga.
Di sisi lain, epidemiolog memperingatkan angka kematian masih tinggi serta penanganan covid yang belum optimal di tengah pelonggaran kebijakan mudik tahun ini.
Baca juga:
- Varian baru Deltacron, apa yang kami ketahui dan sudah ada di Indonesia?
- Bisakah Indonesia bertransisi ke endemi jika masyarakat mulai abaikan Covid-19?
- Omicron masih mengancam Indonesia, apakah segera berakhir? - Dua tahun pandemi dalam data
Henni Erwina, warga Tangerang Selatan, Banten masih pikir-pikir mengambil vaksinasi booster sebagai tiket bebas mudik tahun ini. Ia masih mempertimbangkan efek samping dari vaksinasi booster apalagi "mau ramadan".
"Untuk saya dan suami untuk booster dalam waktu dekat itu pun kita pertanyakan juga," kata Henni.
Henni dan suaminya sudah mendapat vaksinasi dosis kedua, dan kemungkinan memilih melakukan tes antigen agar bisa melewati pos-pos pemeriksaan di jalur mudik saat hendak ke kampung halaman di Sukabumi, Jawa Barat.
"Jadi kalau antigen itu jadi syarat yang belum booster, ya kita penuhi," kata Henni.
Henni akan menjadi bagian dari 80 juta penduduk yang diperkirakan melakukan mudik lebaran tahun ini.
Menurut Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun 2022 ini akan meningkat lima kali lipat dari tahun sebelumnya, yang masih diberlakukan kebijakan penyekatan.
"Bisa saja angkanya sama atau meningkat, nanti kita lihat saja hasil survei terbarunya," kata juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati kepada BBC News Indonesia, Kamis (24/03).
Kemenhub bersama kepolisian akan melakukan pemeriksaan secara acak kepada pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi melalui posko di jalur-jalur mudik.
"Posko ini bukan penyekatan, tapi posko pelayanan," kata Adita yang menambahkan, aturan teknis dan mudik lebaran sejauh ini masih dibicarakan dengan Satgas Covid-19.
Syarat mudik lebaran 2022
Meskipun belum ada aturan resmi, tapi pemerintah sudah mengambil ancar-ancar mengenai syarat mudik Lebaran 2022 tidak wajib melampirkan hasil tes bagi mereka yang sudah mendapat vaksinasi booster.
Sementara itu, pemudik yang baru mendapatkan vaksin kedua diwajibkan melampirkan hasil tes antigen, dan pemudik yang baru mendapat dosis pertama atau belum sama sekali, harus menunjukkan hasil tes PCR negatif.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sdikin mengatakan nantinya para pemudik yang ingin melakukan vaksinasi dosis kedua atau pun booster bisa mendapatkannya di saat perjalanan, sebagai ganti tes antigen ataupun tes PCR.
"Atau alternatifnya, bisa melakukan suntik vaksinasi kedua dosis dua atau booster-nya di tempat-tempat yang nanti disediakan pemerintah di jalur mudik ini," kata Menkes Budi Gunadi, yang menambahkan saat ini jumlah stok vaksin masih mencapai 80 juta, "Yang kita miliki masih empat bulan stok."
Namun, warga lain yang juga punya hajat untuk mudik, Novaeny, mengaku tak akan menggunakan fasilitas tersebut. Ia berencana berangkat satu minggu sebelum Lebaran dari daerah Tangerang ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi.
"Kalau perjalanan darat suka capek aja gitu, apalagi kalau mudik, Lebaran, kondisi ramai, sudah capek di jalan, booster di jalan nanti takutnya badan nge-drop gitu loh," kata Novaeny yang mengaku merasakan efek samping dari vaksinasi sebelumnya.
Untuk proteksi masyarakat
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan tidak ada target khusus untuk vaksinasi dalam momentum mudik dan Lebaran tahun ini. Kata dia, syarat vaksinasi ini "betul-betul [untuk] memberikan proteksi kepada masyarakat."
"Kita tidak ingin bahwa masyarakat yang melakukan perjalanan mudik, itu untuk sakit tertular, orang yang dikunjungi itu juga mengalami risiko," kata dokter Nadia.
Penulis : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC