Hari Kusta Internasional: Kusta Renggut Masa Remajaku (1)
Bbc indonesia | 30 Januari 2022, 12:23 WIBGeby Ataupah tidak menyangka penyakit yang menderanya selama bertahun-tahun ternyata kusta.
Dia mengaku tidak habis pikir bagaimana bisa terjangkit penyakit itu, yang disebabkan Mycobacterium leprae (M. leprae), yaitu bakteri yang tumbuh dengan lambat.
"Anggapan Geby, kusta kan penyakit yang sudah tidak ada lagi di zaman sekarang. Ternyata penyakit ini masih ada," ujar Geby. Padahal tidak ada satupun di keluarga dan tetangga-tetangga Geby yang terserang bakteri ini.
Gejala kusta mulai dirasakan Geby saat masih duduk di bangku Kelas 1 SMP, hanya muncul bercak-bercak merah di pipi tapi makin lama makin besar. Petugas kesehatan di Puskesmas saat itu hanya bilang dia mungkin alergi sabun atau makanan dan hanya diberi obat oles di pipi.
Namun saat menginjak usia SMA, gejalanya kian parah. Geby sering menderita demam berhari-hari dan ada pembengkakan pada bagian-bagian sendi di kaki dan tangan. Sempat dibiarkan, lalu muncul benjolan sebesar biji kelereng di permukaan telapak kaki.
Setelah bolak-balik ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Kupang, tempat Geby tinggal, untuk menjalani tes laboratorium, baru diketahui Geby menderita kusta. Saat itu dia sudah kelas 2 SMA.
Begitu menginjak kelas 3 SMA, sakit kusta yang diderita Geby makin parah. Dia akhirnya menderita kelumpuhan. "Susah berjalan, ambil ini dan itu harus dibantu orang tua."
Akhirnya Geby disarankan untuk berobat di Rumak Sakit Kusta dan Cacat Umum di Kabupaten Timor Tengah Utara, jauh dari rumahnya di Kabupaten Kupang.
"Saat masuk rumah sakit, Geby sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Kurus sekali, seperti tulang yang hanya dibungkus kulit. Maka 3 bulan pertama diberi perbaikan gizi, lalu dilanjutkan dengan terapi, sambil menunggu HB-nya bagus, lalu bisa melanjutkan konsumsi obat kusta," ujarnya.
Dia saat ini sedang menjalani masa pemulihan di Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Sudah sembilan bulan Geby berada di rumah sakit itu.
Kondisinya membaik, dan sudah bisa berjalan lagi. "Masih tunggu enam bulan lagi untuk diobservasi sampai pulih total."
Artikel ini merupakan hasil liputan BBC Indonesia yang ditayangkan juga di Kompas.TV
Penulis : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC